KUOK – Jangan menilai buku hanya dari covernya. Ungkapan ini seringkali dipakai untuk mengingatkan agar tidak memandang seseorang hanya dari penampilan fisiknya semata.
Nah, ungkapan ini juga layak disematkan untuk salah satu klub motor gede (moge) tertua di Indonesia, yaitu Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter.
Khalayak umum, biasanya menilai anak moge memiliki citra yang buruk atau negatif. Tampilan yang sangar dan arogan.
Namun berbeda dengan klub moge lainnya, Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter memiliki program untuk membantu melestarikan dan mengeksplorasi wisata yang ada di Riau.
Kali ini Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter berkesempatan mengeksplorasi wisata Kampar dengan mengunjungi Rumah Lontiok Kandil Kemilau Emas Pulau Belimbing 1 di Kuok, Sabtu (21/05/2022) siang.
Kedatangan Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter ini disambut silat persembahan bagi tamu kehormatan dan diiringi lantunan alat musik khas daerah Kampar calempong.
Setiba disana, member Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter begitu fokus dan tertarik akan penjelasan tentang sejarah Rumah Lontiok yang sudah berdiri sejak tahun 1889.
Vice President Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter Rando Emirzan menyebut klub mogenya mempunyai beberapa program yaitu brotherhood for Indonesian culture untuk mengeksplorasi budaya yang ada di Indonesia.
“Banyak masyarakat Riau yang belum mengetahui Rumah Lontiok. Banyak potensi yang bisa dikembangkan, sejarahnya rumah lontiok ini menarik untuk dikulik,” sebut Rando.
Dilanjutkan Rando lagi, jika Rumah Lontiok dikelola dengan baik oleh pemerintah, justru akan mampu menarik minat wisatawan.
“Bila dikelola dengan baik, Rumah Lontiok akan menjadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan begitu akan meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Rando bersama anggota Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter akan berusaha membantu mengeksplorasi potensi wisata ini dengan stakeholder terkait.
“Selepas ini nanti kami akan temui pihak terkait agar bisa membantu mengembangkan potensi wisata yang ada di Rumah Lontiok. Agar bisa lebih diperhatikan lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter sudah beberapa kali mengeksplorasi potensi wisata di Riau.
“Bulan lalu kita sudah lakukan di Mesjid Jami’, mesjid tua juga. Nanti kita akan coba ekplor lagi tempat-tempat lain,” cakapnya.
Vice President yang sangat ramah ini pun mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama melestarikan budaya yang mulai tergerus zaman.
“Mari kita kunjungi rumah lontiok, banyak cerita sejarahnya. Kita tidak boleh melupakan sejarah. Sebagai generasi penerus tidak boleh lupa asal usul. Jangan sampai hilang nantinya, kita mempunyai sejarah yang sangat luar biasa,” ajaknya.
Sementara itu Budayawan lokal Syarkawi sangat berterimakasih atas kunjungan Bikers Brotherhood 1% MC Indonesian Central Sumatera Chapter ke Rumah Lontiok.
“Terimakasih, kita bangga ada kunjungan dari komunitas motor gede. Kita harapkan kedatangan komunitas ini dapat membantu melestarikan cagar budaya Rumah Lontiok,” pintanya.
Syarkawi juga berharap, agar keberadaan Rumah Lontiok mendapatkan atensi yang besar dari pemerintah.
“Rumah Lontiok ini merupakan aset wisata. Namun masih kurang perhatian kita terhadap cagar budaya yang ada,” pungkasnya.(FLS)