BANGKINANG KOTA -(auranews.id)- Selama 4 bulan lebih Budiman (48), suami Kamisna (43), mantan karyawan PT Kawasan Kurma Riau (PT KKR) terbaring sakit dikediamannya di Simpang Batu, Desa Salonge, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau.
Ironisnya, lelaki yang juga dipekerjakan sebagai petani pengisi polybag di KKR Desa Ranah Sungkai, Kecamatan XIII Koto Kampar tersebut tidak mendapat perhatian dari PT KKR, yang katanya perusahaan menjanjikan itu.
Konon katanya, suami Misna diserang penyakit stroke dan terpaksa bolak-balik ke RSUD Bangkinang dengan berobat menggunakan BPJS pemerintah.
“Yang karyawan disitu ibu, ayah freelance (pekerja lepas), tapi semenjak ayah sakit menjelang hari raya idul fitri kemaren, hingga saat ini pihak perusahaan tidak ada memberikan bantuan,” ungkap Anis Yuslita anak tua Budiman saat di hubungi Auranews.id melalui telpon WhatsApp nya, Kamis (26/09/2019) sore.
Anis mengakui perhatian pihak perusahaan terhadap karyawan yang dialami musibah sangat minim, hal itu telah dialaminya sendiri.
“Jangankan memberikan bantuan biaya perobatan, menjengukpun tidak pernah,” akui Anis.
Pernyataan yang sama juga dituturkan oleh keponaan Budiman, Ade (bukan nama sebenarnya) mengatakan sudah lama pamannya terbaring sakit tidak ada satupun pihak perusahaan yang datang.
“Setau saya, setiap perusahaan menanggung biaya kesehatan pekerja istri/suami dan 2 orang anak, jangankan menanggung biaya perobatan, menjengukpun tak pernah,” akuinya.
Sementara itu, Syafrizal komisaris PT KKI induk perusahaan PT KKR saat dikonfirmasi di DPRD Kampar membantah ucapan dari pihak keluarga Budi. Menurut pengakuannya dirinya pernah menjenguk Budi.
“Memang biaya perobatan tidak ditanggung perusahaan, karena dia bukan ka, dia freelance,” kata Syafrizal.
Lebih lanjut, Syafrizal juga menjelaskan pekerjaan Budi di KKR hanya sebagai tukang isi polybag, dan ketika ada bibit yang datang tenaganya baru digunakan.
“Yang bekerja di situ istrinya sebagai tukang masak, dia hanya freelance,” tutupnya. (Defrizal)