KAMPAR(AuraNews) – Proyek pembangunan mestinya transparan, agar elemen masyarakat bisa mengetahui dan turut serta mengawasi sesuai peraturan perundangan.
Hal ini tetap saja terjadi, karena pelaksana kegiatan tidak ingin pekerjaannya diawasi dan dikontrol.
Salah satu contoh, proyek peningkatan ruas jalan di Dusun 1 Desa Pulau Tinggi, Kecamatan Kampar yang tidak ada plang proyek membuat banyak warga mempertanyakannya.
Warga Desa Pulau Tinggi yang enggan disebutkan jati dirinya kepada awak media, Selasa (11/9/2018) mengkritisi hal itu dan menyebut proyek siluman.
“Selain tidak ada plang proyek, proyek peningkatan jalan tidak sesuai rencana awal,” sebutnya.
Dikatakan, waktu pengukuran jalan, diukur lurus hingga balai-balai tepi sungai, entah kenapa saat pengerjaan justru berbelok kearah mesjid.
“Ini yang membuat warga mempertanyakannya,” ujarnya.
Salah seorang karyawan PT Virajaya yang mengklaim sebagai pengawas kegiatan itu menyampaikan, bahwa pekerjaan peningkatan jalan telah 3 hari berjalan.
Dikatakan, plang proyek masih berada di dinas PUPR Kampar. “Plang proyek lagi diambil di dinas PUPR,” ujarnya.
Dijelaskan, bahwa proyek peningkatan jalan yang berasal dari APBD Kampar tahun 2018 satu paket 3 ruas jalan dimenangkan oleh PT Piliang.
3 ruas jalan itu antara lain, di Desa Pulau Tinggi sepanjang 500 meter, di Dusun Pulau Baru Desa Padang Mutung 500 meter dan di Penyesawan sepanjang 200 meter dengan total anggaran sebesar Rp 3,3 milyar.(SY)