Sabtu, Januari 18, 2025
BerandaDaerahAktivis Pemuda Sebut Tragedi Lubang 'Maut' Sudirman Alarm untuk Bupati Kampar

Aktivis Pemuda Sebut Tragedi Lubang ‘Maut’ Sudirman Alarm untuk Bupati Kampar

BANGKINANGKOTA(auranews.id) – Pasca terjadinya insiden meninggalnya salah seorang warga Bangkinang Kota di perempatan jalan Jenderal Sudirman dan jalan Datuok Tabano Bangkinang, aktivis pemuda kritik kepemimpinan Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto yang berjalan ‘sendiri’.

Ketua Aliansi Pemuda Kampar, Afdhal melihat kejadian ini terjadi tak terlepas dari keangkuhan Bupati yang tidak memikirkan ‘pendampingnya’. Ia menegaskan agar Bupati secepatnya sadar diri.

“Kampar yang luas ini tidak bisa dipimpin sendiri. Bupati terlalu angkuh berjalan sendiri, bupati wajib sadar diri. Jangan semua dipolitisasi. Apakah menunggu berapa banyak orang yang mati dan baru sadarkan diri?? Stop menzalimi,” tulis Afdhal di akun Facebook pribadinya, Sabtu malam (19/10/2019).

Didalam tulisan tersebut, ia juga menyampaikan kekecewaannya kepada Bupati Kampar yang ‘hanya’ mengirimkan papan bunga kerumah duka.

“Ini tentang nyawa orang, tentang keluarga yang menanggung perih kehilangan. Bupati harus bertanggungjawab atas musibah ini. Bukan sekedar mengirim papan bunga belasungkawa. Itu tidak melunasi kepedihan dan tetesan air mata keluarga,” tulisnya.

Menurutnya, seorang pemimpin besar pernah membuktikan tanggungjawab kepemimpinannya. Jikalau ada kondisi jalan di daerah Irak yang rusak karena penanganan pembangunan yang tidak tepat kemudian ada seekor keledai yang terperosok kedalamnya, maka ia (Umar) bertanggung jawab karenanya. Begitulah seorang tanggungjawab Umar bin Khattab.

Tragedi sudirman yang terperosok bukan seekor binatang, tapi ini manusia. Ia harus kehilangan nyawa karena kelalaian pemerintah daerah.

“Siapapun kita, ini bukan masalah enteng. Masyarakat perlu menuntut pertanggungjawaban Bupati terhadap tragedi ini, Tragedi Sudirman. Bupati harus mengganti rugi penderitaan ataupun kerugian yg dialami keluarga ini dgn memberikan mereka santunan yang layak,” katanya.

“Tragedi ini adalah alarm kepemimpinan, bupati tidak boleh jalan sendirian. Kampar ini perlu keseimbangan, bupati perlu dampingan. Tinggalkan nafsu politik berkuasa sendiri. Nyawa ibu Siti Asna ini sudah cukup menjdi bukti atas ambisi yg dituruti, cukuplah,” tegasnya.***

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments