MERANTI (auranews.id) – Kebakaran lahan hutan di Desa Lukun Kecamatan tebing tinggi timur Kabupaten Kepulauan Meranti hingga saat ini sudah mencapai hampir Ratusan Hektar, awal kebakaran itu terjadi sejak tanggal 10 Februari sekitar jam 3 sore, akibat dari menyebabkan terganggunya kesehatan masyarakat.
Salah satu faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan ini karena lemahnya pengawasan pihak Pemerintah dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hutan yang akhirnya membawa petaka. Untung saja lahan yang terbakar tersebut jauh dari lahan perkebunan masyarakat dan juga jauh dari areal HTI PT NSP didaerah itu.
Sampai dengan saat ini belum diketahui asal mula terjadi nya kebakaran. Sejauh ini telah diupayakan untuk pemadaman oleh banyak kalangan baik dari warga Desa Lukun itu sendiri maupun dari pihak perusahaan industri Nasional Sago Prima (NSP) PT. Sampoerna yang berlokasi di wilayah kecamatan Tebing Tinggi Timur, termasuk bantuan yang datang dari tim pemadam kebakaran Provinsi Riau melalui Kabupaten Siak Sri
Indrapura.
Kepada auranews.id Kabag Humas PT Sampoerna Budi mengatakan sejauh ini telah menurunkan tim penyelamat kebakaran sebanyak 27 personil ke wilayah kebakaran tersebut tepatnya di lokasi Tanah Runtuh yang berdekatan dengan Tasik Ulu Mamut. Tim tersebut dilengkapi dengan 4 buah mesin pemadam kebakaran. Personel yang di kirim tersebut sudah hampir satu minggu berada diseputar tempat kejadian untuk memadamkan api.
Saat ini menurut Budi api sudah dapat kita kendalikan agar tidak merebak ke hutan lain, sementara itu pada lokasi Sei Pantuk Desa Lukun juga ada titik api, sementara Sei Pantuk itu berada diposisi kampung Pesemak Desa Lukun sangat dekat dengan pemukiman warga.
“kita berharap agar bencana ini ke depannya tidak terjadi lagi akibat dari kebakaran lahan ini banyak yang menerima dampak nya terutama masyarakat yang berada disekitar desa tersebut, untuk itu marilah kita jaga kelestarian hutan dimana ini merupakan tanggungjawab kita bersama,” ujar Budi.
Kepala Desa Lukun Kecamatan Tebing Tinggi Timur Lukman ketika dihubungi melalui ponselnya, membenarkan
adanya kebakaran hutan di Desa nya dan saat di konfirmasi dia sedang berada di lokasi kebakaran yaitu di Sei Pantuk Dusun Pesemak, menurut Lukman dia bersama warganya sudah seminggu ini berada di hutan melakukan pemadaman siang dan malam, karena posisi kebakaran di Sei Pantuk Dusun Pesemak ini sangat dekat dengan pemukiman warga nyaris kebakaran tersebut merebak ke perkebunan warganya
Menurut Lukman daerah desanya ini memang masih memiliki hutan dan hampir setiap tahun nya terjadi kebakaran hal inilah menjadikan kami sangat kuatir karena warga desa ini bermukim di sekitar perkebunan dan hutan, apabila musim panas kemarau kebakaran sudah menjadi langganan di desa kami, untuk itu dengan kesempatan ini saya sangat berharap terhadap pemerintah kabupaten Kepulauan Meranti agar dapat memberikan solusi agar kebakaran
yang memang melelahkan ini tidak terulang kembali, dan kepada masyarakat kita juga menghimbau untuk dapat menyadari dan menjaga kelestarian lingkungan ini juga merupakan tanggungjawab kita bersama, dan kita harap janganlah melakukan penebangan hutan sembarangan atau tanpa mendapat izin yang Sah dari pemerintah.
(Rab/Z E)