BANGKINANG KOTA (auranews.id) – Kebutuhan air bersih ditengah masyarakat sangat dibutuhkan dan tak bisa dipungkiri lagi keberadaannya, oleh sebab itu program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang dibentuk disetiap Desa oleh Pemerintah Daerah hendaknya bisa dijalankan oleh orang-orang yang mengerti dan mau bekeja.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kampar H Azis Zaenal, SH,MM saat membuka Pelatihan KP-SPAMS Program Pamsimas III Kabupaten Kampar Tahun Anggaran (TA) 2018 yang dipusatkan di Taman Rekreasi Stanum Bangkinang Kota, kamis siang (18/10/2018).
Lebih lanjut, Azis Zaenal menjelaskan, bahwa orang yang dibutuhkan dalam mengelola program ini adalah orang yang memiliki sistem yang bagus serta mau bekerja. Artinya orang-orang yang paham dengan sistem Sanitasi atau mengerti pembagian air bersih melalui pipa kerumah-rumah masyarakat.
“Untuk bisa berjalan dengan baik, hal yang sangat dibutuhkan adalah orang yang mengerti dan paham akan program yang dijalankan. Sehingga, masyarakat betul-betul merasakan manfaat air bersih dan jernih dari dalam tanah melaui program Pamsimas ini,” tegas Azis.
Sesuai dengan program Pemerintah pusat yang menggunakan dana APBN melalui dana DAK. Yang lebih kurang Rp 2 milyar serta penggunaan APBD Kampar sebesar Rp 2,25 milyar akan disalurkan untuk bantuan program pembangunan Pamsimas.
“Untuk itu gunakanlah dan bantuan ini dengan baik melalui orang-orang yang paham dan mau bekerja, jangan sampai anggaran sudah habis sanitasi Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (Spams) tidak jalan,” Ucap Azis.
“Patut kita syukuri di Kabupaten Kampar sendiri Tuhan telah memberikan alam yang sangat baik khususnya Air bersih dibandingkan dengan daerah lain, untuk itu mari kita mamfaatkan semua ini dengan baik pula,” harap Azis.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Perkim Kampar, Muhammad Khatim dalam laporannya menyampaikan bahwa sebanyak 151 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Kampar sebanyak 148 Desa telah dibuat program Pamsimas yang telah dibangun sampai tahun 2017 lalu.
Dimana dari jumlah tersebut tingkat kefungsian program tersebut baru berjalan sebanyak lebih kurang 184 Pamsimas yang berjalan dengan baik, sebanyak 62 Desa hanya sebagian yang berfungsi serta 1 buah tidak berfungsi sama sekali.
Melihat perjalanan tersebut kami pandang perlu adanya pelatihan bagi para kelompok kerja masyarakat khususnya dalam program Pamsimas, hal ini perlu dijalankan oleh kelompok kerja masyarakat yang telah dilatih agar program ini dapat dimafaatkan oleh maayarakat.
“Karena masyarakat dimanapun pasti membutuhkan yang namanya air bersih,” terangnya.
Sementara pelatihan ini dilaksanakan sebanyak lima angkatan, dimana angakatan pertama sebanyak 148 orang dimulai dari tanggal 16 s/d 20 Oktober, angkatan kedua dimulai pada tanggal 23-26 Oktober berjumlah 48 orang, angkatan ketiga dimulai pada 30-2 November sebanyak 14 orang, angkatan keempat dimulai 6-8 November sebanyak 140 orang serta angkatan 5-12 November sebanyak 155 orang dari perwakilan Pemeritah Desa dan Pemerintah Kecamatan.
(Rls/Fauzi).