BANGKINANGKOTA(AuraNews) – Forum guru Madrasah Aliyah (MA) se-Kabupaten Kampar mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kampar. Rencananya para guru MA tersebut ingin mengadukan nasib ke DPRD terkait ketidakjelasan mengenai pembiayaan insentif yang belum mereka terima. Kendatipun menunggu dari pagi sampai sore pada Selasa (25/9/2018) namun mereka belum mendapat kesempatan untuk bertatap muka dengan para wakil rakyat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kampar, Ahmad Fikri mengatakan bahwa adanya agenda yang harus didahulukan. Onga, begitu Ia disapa menjelaskan anggota dewan sedang rapat paripurna untuk pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda).
“Pembahasan memakan waktu sampai malam, akan kita carikan waktu yang tepat,” ujar Onga disela rapat pembahasan.
Mengenai pembiayaan insentif, Onga memaparkan bahwa Bupati Kampar, Azis Zaenal sudah berjanji untuk memperhatikan nasib para guru. Ia mengatakan tidak hanya para guru MA saja, para guru yang berada dibawah Kementerian Agama (Kemenag) juga mendapatkan prioritas dalam mekanisme pembiayaan insentif tersebut.
“Pembiayan tersebut wajib kita realisasikan,” tegasnya.
Onga mengatakan mekanisme insentif tersebut akan dibayarkan secara bertahap. Walaupun tidak bisa dibayarkan secara keseluruhan, DPRD akan mengusahakan mencari solusi terbaik mengenai permasalahan tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota DPRD Kampar dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Anshor. Dalam penyampaian pandangan fraksi PKS-PPP pada rapat paripurna RAPBD-P tahun anggaran 2018, Anshor meminta pemerintah Kabupaten Kampar mencari solusi untuk mengalokasikan anggaran insentif untuk guru dibawah Kemenag.
Menurutnya semenjak kebijakan pembiayaan berpindah ke Provinsi Riau, para guru ditingkat MA tidak mendapatkan insentif lagi.
“Padahal pemerintah pada tahun- tahun sebelumnya ada dianggarkan,” ujarnya.(***)