MIOMAFO BARAT (auranews.co.id)- Wujud pengabdian kepada masyarakat, TNI Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS wujudkan mimpi masyarakat perbatasan dengan membangun Jembatan Gantung untuk masyarakat yang menghubungkan 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS) Prov. Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bekerja sama dengan Vertical Rescue Indonesia (VRI) yang terletak di Desa Noepesu dan Bonleu, Selasa (14/07/2020).
Hal ini diungkapkan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS Letkol Inf Wisyudha Utama dalam sambutannya, “Kami TNI berasal dari rakyat, dan sudah seharusnya kami mengabdikan diri kepada rakyat. Pembangunan Jembatan Gantung ini merupakan wujud pengabdian Satgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS kepada masyarakat, sebagai implementasi dari 8 Wajib TNI, khususnya : Menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
Selain itu, pembangunan Jembatan Gantung yang panjangnya 80 meter dan lebar 1,2 meter ini, dilaksanakan secara swadaya, anggarannya sebagian besar dari Satgas Yonif 132/BS dan dibantu donatur, sedangkan pengerjaannya dibantu Tim Vertical Rescue Indonesia (VRI) sebagai tenaga ahli serta masyarakat dua desa dengan semangat gotong royong yang luar biasa dalam membangun Jembatan Gantung ini,” ungkap Dansatgas.
Lebih lanjut selaku Ketua Tim VRI Tedi Ixdiana menyampaikan pengalamannya dalam bekerja sama membangun jembatan. “Satgas Pamtas Yonif 132/BS telah membuat bahagia masyarakat dengan membangun jembatan gantung, dan pembangunan Jembatan Bima Sakti ini sebagai jembatan terindah dari 102 jembatan lain selama kami bekerja sama dalam membangun jembatan,” ucap Ketua Tim VRI.
Sementara itu, Kepala Desa Noepesu, Yosep Mamo mengatakan Puji Tuhan, “Satgas Pamtas Yonif 132/BS telah mewujudkan impian kami selama bertahun-tahun untuk membuat jembatan diatas Sungai Noebesi, karena hampir setiap tahun sungai ini memakan korban jiwa.
Pembangunan Jembatan ini bukan hanya menghubungkan dua Desa, tetapi juga sebagai penghubung 2 Kabupaten.