PASIRPENGARAIAN(AuraNEWS.id) – Edukasi literasi keuangan bagi siswa SMP Negeri 1 Rambah merupakan bagian dari gerakan literasi sekolah. Gerakan ini berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan. Sosialisasi literasi keuangan atau literasi finansial ditaja SMP Negeri 1 Rambah yang menghadirkan narasumber dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hulu Husnul Ridho A.Z, S.Hut.
Kepala SMP Negeri 1 Rambah, Yelleson Syuryadi, MM.Pd dalam sambutannya mengatakan, literasi finansial atau literasi keuangan merupakan program peningkatan mutu pendidikan sehingga gerakan literasi sekolah bisa berjalan dengan baik.
“Sosialisasi literasi finansial ini untuk membentuk kebiasaan pada diri peserta didik dan memahami perkembangan perbankan sehingga pengelolaan keuangan sudah dibentuk sejak dini” ungkap Yelleson.
Muswita, SP Direktur BPR Rohul mengatakan edukasi keuangan sangat penting sebagai pendidikan awal yang dimulai dari sekolah untuk memperkenalkan menabung di bank
“Mengelola keuangan dengan cerdas sejak dini dapat mengatur pola hidup terarah sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan melanjutkan pendidikan yang lebih baik,” jelas Muswita.
Apabila literasi keuangan tidak terkelola maka hidup seseorang tidak akan maju bahkan terpuruk ekonominya. Hal ini bisa dilihat dari hasil survey bahwa literasi keuangan Indonesia nomor tiga paling belakang. Anak Indonesia tidak diajak belajar bagaimana mengelola keuangan dalam keluarga oleh orang tuanya.
Dengan kondisi seperti ini SMP Negeri 1 Rambah dan BPR Rokan Hulu memberikan pembelajaran pengelolaan keuangan kepada 581 orang siswa dan 30 orang guru, Jumat (11/10/2019).
Sementara itu, Husnul Ridho A.Z, S.Hut menjelaskan pada presentasi sosialisasi literasi finansial mengatakan literasi keuangan menggali kemampuan dan keterampilan mengelelola keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
“Pemerintah berkeinginan untuk memberikan wadah kepada masyarakat terutama peserta didik memperkenalkan literasi keuangan dengan tahap awal menabung di bank agar melek literasi keuangan,” jelas Husnul Ridho A.Z, S.Hut yang biasa dipanggil Qoni saat presentasi sosialisasi literasi keuangan.
Pemahaman literasi keuangan banyak yang belum tertata sehingga uang yang dipegang tak bisa dimanfaatkan ke mana diarahkan bahkan bisa ditipu. Untuk itu dengan semakin gencarnya pemerintah menggalakkan literasi terutama literasi keuangan yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2013. Hal ini memberikan terapi kepada masyarakat sejak dini terutama generasi milenial agar segera bangun dari tidur dari berusaha untuk belajar mengatur dan mengelola keuangan dengan baik agar bisa sukses memanfaatkan kekayaan dan semakin meningkat taraf hidup.
“Menabung menjadi kebiasaan untuk belajar hidup hemat merupakan konsep literasi keuangan yang mendasar,” pungkasnya.(Suyatri Yatri)