BANGKINANG KOTA -(auranews.id)- Besi baja, pasir dan batu sebagai bahan material untuk membangun jembatan gantung di Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar berserakkan di Pasar Usang Desa Tanjung Berulak.
Dari pantauan Auranews.id di lokasi proyek, Selasa (25/6) siang, tumpukan bahan material seperti pasir dan batu itu menggunung di tengah halaman pemukiman warga setempat.
Ratusan ton besi baja yang teronggok juga terlihat memutih. Bahan material itu terlihat sangat terkesan mubazir. Besi yang dinilai seharga miliaran itu seperti tak bertuan.
Saat Auranews.id menelusuri dari sudut kesudut, disitu juga terlihat papan informasi proyek, dimana dalam papan informasi itu tertuliskan kegiatan pembangunan jembatan gantung dengan anggaran APBD tahun 2018 dengan anggaran 17.129.200.000.
Proyek raksasa itu dikerjakan oleh PT Arshy Citra Kamato dan PT Tiga Pilar Sejati (KSO), dengan 210 hari masa kerja dan masa pemeliharaan 180 hari kalender dibawa pengawasan konsultan PT. Bina Cipta Jaya Sejati Konsultan.
Kepala Desa Tanjung Berulak, Adrian mengatakan, masyarakat meminta proyek jembatan itu tetap dilanjutkan.
Menurutnya jembatan yang sekian abad ditunggu oleh warga itu baru terwujud sekarang, malangnya baru dimulai membangun pondasi proyek itu dihentikan oleh pemda.
“Kita memang berharap tetap dilanjutkan, tapi untuk tahun 2020 itu masih harapan, yang katanya ditahun 2020 akan dilanjutkan itu belum informasi valid, itu masih harapan,” terang kepala desa.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab kegagalan proyek itu belum didapatkan. Bersambung ke berita selanjutnya.(Defrizal).
Video, mari sukseskan Kampar Internasional Dragon Boat Festival di Danau Rusa, 18-21 Juli 2019: