PEKANBARU (auranews.id) – Jembatan Siak IV Pekanbaru dengan nama Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit) akan diresmikan secara langsung oleh Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, pada Kamis (14/2/2019) pagi ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau, Dadang Eko Purwanto mengatakan, bahwa pembangunan Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit) ini bertujuan untuk menyeimbangkan pembangunan Kota Pekanbaru dengan Pekanbaru wilayah utara.
“Di mana kedua wilayah tersebut dibatasi oleh Sungai Siak atau sejatinya dulu bernama Sungai Jantan. Makanya, jembatan ini diberi nama Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah atau Marhum Bukit. Yang mana, beliau adalah pendiri Kota Pekanbaru tahun 1766-1782,” kata Dadang di Pekanbaru, Kamis pagi.
Dadang menerangkan, bahwa pembangunan Jembatan Siak IV telah dimulai pada Tahun Anggaran 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp9.396.062.016,29.
Kemudian, pada Tahun Anggaran 2010 pelaksanaan flsik dilanjutkan dengan nilai kontrak sebesar Rp16.938.180.631,30.
Lalu, pelaksanaan pekerjaan Jembatan Siak IV tersebut selanjutnya dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak (2010-2013) dengan nilai kontrak sebesar Rp348.138.463.522.
“Setelah vakum, pelaksanaan pembangunan Jembatan Siak IV dilanjutkan dengan Kontrak Multiyears (2017-2018) dengan nilai sebesar Rp109.218.379.982,12,” kata Dadang.
Tidak sembarangan, lanjut Dadang, untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Siak IV yang kondisinya yang sudah ditinggalkan beberapa tahun tersebut, pihaknya juga telah melakukan kajian, analisa dan review terhadap kondisi aktual jembatan.
“Tujuan dari kajian itu sendiri, supaya kelanjutan pelaksanaan pembangunan jembatan sesuai dengan kaidah peraturan yang disyaratkan dan kekuatan yang menjadi syarat utama layaknya jembatan untuk dapat dilalui kendaraan. Hal itu juga telah dilaksanakan sesuai peraturan dan mekanisme yang ada,” imbuhnya.
Dilihat dari sisi perencanaan, Jembatan Siak IV direncanakan oleh Konsultan perencanaan CV Sigma Momen pada Tahun 2001 (dana APBN), pada tahun 2006 dilakukan Studi Kelayakan (FS) oleh CV Entercom Rekayasa dan pada tahun 2007 dilakukan review design terhadap perencanaan Jembatan Siak IV oleh PT Diantama Rekanusa.
Sementara, pelaksanaan fisiknya telah dimulai sejak tahun 2009 oleh PT Istaka Karya meliputi struktur bangunan bawah dari sisi Rumbai, pekerjaan ini dibiayai APBD.
Tahun 2010, dilanjutkan oleh PT Palas Bukit Tangguh yang masih mengerjakan struktur bangunan bawah (sisi Rumbai), pekerjaan ini dibiayai APBD. Lalu, di tahun yang sama dilanjutkan PT Bina Riau Sejahtera menggunakan APBD-P untuk mengerjakan struktur bangunan bawah (sisi Rumbai) dan pengaman tebing (Sheet Pile).
Kemudian, tahun 2010-2013 (multiyears) dikerjakan oleh PT PP Waskita Hutama (KSO) menggunakan APBD, sesuai Perda Nomor 7 Tahun 2010. Pada tahun itu dikerjakan seluruh pekerjaan sisi Jalan Jenderal Sudirman, pekerjaan pylon sampai dengan stage 6 hilir, stage 8 hulu, pekerjaan timbunan jalan akses, pekerjaan aproach span sisi Rumbai.
Selanjutnya, tahun 2017-2018 dilanjutkan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) menggunakan APBD sesuai MoU antara Pemprov Riau dengan DPRD Riau Nomor 32/KPTS/PIMP/DPRD/2016, Nomor 021/NK/XI/2016. Pada tahun ini, dikerjakan pylon stage 7 sampai dengan 17 bagian hilir, stage 9 sampai dengan 17 bagian hulu, pekerjaan aproach span sisi Rumbai (P6-Pylon), pekerjaan masin span, bangunan pelengkap jembatan.
Adapun data teknis Jembatan Siak IV ini, sebagai berikut: memiliki total panjang jembatan mencapau 800 meter yang terdiri dari Main Span 155 meter, Lebar 20,7 meter, Approach Span 540 meter, Lebar 18,5 meter (Steel Box Girder), Slab On Pile 35 meter, Lebar 19,5 meter, Oprit 70 meter (Segmental Precast Wall).
Yang mana, struktur atasnya terdiri dari Main Span Cable Stayed Single Pylon Jenis Cable 1 Strand 7 Wire 0,6 “ 0,6 HDPE, Konstruksi Steel Deck Girder (Composite Structure), Jumlah Kabel BS&MS 14 Titik (hulu dan hilir).
“Jembatan Siak IV ini berdiri dengan tinggi Pylon 75 meter dengan jenis konstruksi beton dengan mutistrand dan Post Tension Bar Diameter 40 mm,” terangnya.
Sumber: mediacenter.riau.go.id