BANGKINANG KOTA(AuraNews.id) – Momen hari libur dimanfaatkan oleh Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Kampar untuk mengadakan Pelatihan Kader Muda Taruna Melati II dan Fasilitator Pendamping I.
Kepada AuraNews.id, Senin (7/1/2019) melalui pesan WhatsApp, Hendrawan, SKM, M.Si yang merupakan Alumni IPM menyampaikan bahwa tema yang diusung pada Pelatihan Kader tersebut, yakni, “Meneguhkan Karya Nyata Mendorong Pelajar Kreatif dan Berkemajuan”. Pelatihan diadakan selama empat (4) hari, dari tanggal 23 – 26 Desember 2018 di Aula Auditorium Komplek SMA Muhammadiyah, jalan Jenderal Soedirman, Bangkinang Kota.
Hadir dalam acara Pembukaan Perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kampar, Drs. Armaini Arkaz, Alumni IPM, Hendrawan, SKM, M.Si, Dahrizal, SE, Ketua IPM Kampar Hendri Saputra dan 18 orang peserta pelatihan.
Dalam sambutan dan arahannya Drs. Armaini Arkaz menyampaikan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kampar sangat support dan menyambut baik acara Pelatihan Taruna Melati II dan Fasilitator Pendamping I IPM.
“IPM sejatinya adalah gerakan kaderisasi, pengkaderan bagi IPM adalah hal mutlak. Bahkan saking pentingnya, perkaderan sama dengan eksistensi IPM itu sendiri. Jadi, singkatnya tidak disebut IPM kalau tidak ada pengkaderan. Seluruh aktivitas organisasional dan personal bermuara pada kaderisasi. Sistem Perkaderan IPM adalah suatu rangkaian komponen yang terarah, terencana, terpadu, sistematis dan berkesinambungan untuk menyiapkan kader IPM dari potensi anggota dan Remaja muslim yang tersedia,” paparnya.
Drs. Armaini Arkaz menambahkan, Sejatinya seorang kader wajib memiliki karakter trilogi Pembaruan IPM yakni jihad, ijtihad, mujahadah.
Jihad dalam Al-qur’an disebutkan sebanyak 41 kali, merupakan derivasi dari kata jahada, yujahidu, jihadan yang berarti kesungguh-sungguhan dalam melakukan sesuatu. Konsepsi jihad dekat dengan konsep ijtihad dan mujahadah. Jihad berarti berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan sesuatu yang bersifat fisik maupun non fisik. Tetapi pada perkembangannya makna jihad biasaya ditekankan pada sesuatu yang bersifat fisik dan material. Sedang ijtihad merupakan membangun sisi intelektualitas manusia dengan memaksimalkan potensi akal dan rasio. Mujahadah berarti upaya bersungguh-sungguh untuk membangun spiritualitas manusia. Singkatnya, jihad, ijtihad, mujahadah merupakan cermin dari etos kerja-etos intelektual dan etos spiritual.
Sedangkan Potensi dasar dari Perkaderan IPM, yakni Anggota yang jumlahnya cukup banyak di Sekolah Muhammadiyah dan masyarakat, Anggota pimpinan di masing-masing tingkatan kepemimpinan, Pelajar dan Remaja Muslim yang bersimpati terhadap IPM yang ada di tengah masyarakat, Prasarana dan sarana yang cukup memadai yang dimiliki oleh Muhammadiyah, Ruang gerak organisasi yang jelas dan leluasa.
Alumni IPM, Hendrawan, SKM, M.Si menambahkan bahwa, pola dasar Perkaderan IPM adalah suatu pola yang memuat dasar atau garis-garis besar sistem perkaderan IPM sebagai pegangan pokok dalam pelaksanan perkaderan di IPM. Pola dasar ini disusun untuk memberikan gambaran umum yang menyeluruh mengenai prinsip dan arah konsep dasar perkaderan IPM yang berguna bagi pelaksanaan kebijakan serta program kaderisasi di lingkungan Ikatan Pelajar Muhammadiyah sehingga dapat mencapai tujuan perkaderan IPM.
Sistem Perkaderan IPM disusun berdasarkan pada Al Quran dan As Sunnah, AD/ART IPM, Tanfidz Keputusan Muktamar IPM, Kepribadian IPM, Khittah Perjuangan IPM, Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammdiyah, Kepribadian Muhammadiyah dan Khittah Perjuangan Muhammadiyah.
Menurut Hendrawan yang juga Ketua Asosiasi Ahli K3 Kabupaten Kampar, Perkaderan Pelajar Muhammadiyah berorientasi pada pencapaian tujuan IPM dan setiap aktifitas perkaderan harus selalu diarahkan pada tujuan IPM.
Tujuan perkaderan IPM adalah terbentuknya kader-kader IPM yang memiliki sikap pemikiran, pengetahuan, perilaku, dan kecakapan sehingga menumbuhkan kegemaran berdakwah Islamiyah sesuai dengan kepribadian IPM dalam rangka menanggapi tujuan IPM.
Hubungan antar Komponen Sistem Pengkaderan IPM yakni Pengkaderan merupakan bentuk kegiatan proses kaderisasi yang harus dilewati oleh setiap kader IPM.
Kekaderan adalah tingkatan status kader yang dimiliki oleh seorang kader IPM, Tingkat Kekaderan seorang kader IPM ditentukan oleh banyaknya jumlah pengkaderan yang diikuti.
Perkaderan IPM memiliki ciri-ciri, yakni merupakan sub sistem dari sistem perkaderan Muhammadiyah, berprinsip pada penanaman aqidah dan kepribadian tanpa mengabaikan aspek keilmuan dan kecakapan. Menggunakan asas fleksibilitas yang berrorientasi pada tujuan IPM.
Perkaderan IPM memiliki Misi dan Arah, yakni menanamkan nilai-nilai dan norma-norma ke Islaman serta peningkatan jiwa ke Muhammadiyahan, diarahkan guna kepentingan persyarikatan, ummat dan bangsa.
Dilihat dari faktor-faktor pendukung Intern, yaitu adanya konsep dasar dan sistem perkaderan yang jelas dan relevan baik dari kepentingan ideal maupun dari kepentingan real, adanya kepemimpinan IPM yang sehat, adanya situasi dan kondisi Muhammadiyah secara menyeluruh, adanya tenaga-tenaga pelaksana di lingkungan IPM yang benar-benar siap dan berkualitas.
Untuk Faktor eksternal, yakni tersedianya sarana dan prasarana pengkaderan yang memadai, kemudahan perijinan dari pihak berwenang, suasana dan kondisi lingkungan sosial maupun alam yang baik bagi terselenggaranya pengkaderan Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Pengkaderan IPM dikategorikan Berhasil ditinjau dari jumlah dan mutu kader yang dihasilkan. Kemajuan IPM dan Muhammadiyah sebagai dampak dari hasil kaderisasi yang dilaksanakan serta ketepatan dan kesinambungan proses kaderisasi beserta transformasi kadernya.