BANGKINANG (auranews.id) – Pelantikan pengurus Dewan Pimpiman Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia Kampar hanya tinggal menunggu jadwal dari Bupati Kampar, hal itu diakui oleh ketua DPC APDESI Kampar terpilih, Jonnedi, SAg, saat dihubungi auranews.id, Selasa (8/1/2019) sore.
“Kita terus bergerak, saat ini kita hanya tinggal menunggu jadwal yang akan ditetapkan oleh Bupati, sementara SK kepengurusan telah lama rampung, bahkan juga sudah dikirim oleh DPD Provinsi,” ujar Jonnedi.
Lelaki yang akrab disapa Jon Slenk itu juga mengakui pelantikan kepengurusan APDESI Kampar belum termasuk dalam kategori terlambat. Katanya kepengurusan APDESI dari awal telah dilantik, namun pada saat waktu direncanakan Kampar pun berduka.
“Kita kemarin mendapat kemalangan, makanya kita tunggu jadwal dari Bupati yang baru,” tuturnya.
Sekedar diketahui, pada muscab APDESI Kampar yang digelar pada beberapa bulan silam, Jon Slenk terpilih untuk menjadi ketua APDESI Kampar.
Pada Muscab kala itu, dua kandidat bertarung untuk menjadi calon ketua. Yaitu, Jonnedi S. Ag dan Muizin Firmansyah.
Dalam penghitungan suara, Jon Slank berhasil mendapatkan suara 126 dari total 167 suara, sementara lawan politiknya Muizin Firmansyah yang hanya meraih sebanyak 39 suara dan dua suara lainnya dianggap hangus.
Kemenangan Jon Slenk terbukti saat head to head melawan Muizin dalam Muscab APDESI Kampar. Tanda-tanda kemenangan Jonnedi itu mulai terlihat saat sejumlah calon yang diusung oleh Kades lain mundur dari pencalonan. Diantaranya Said Aidil Usman dari Tapung, Rino Candra diusung Kampar Kiri, Nasril yang diusung oleh Kecamatan Kampar Utara, mereka mundur dari pencalonan dan sebagian menyatakan dukungan kepada Jon Slenk.
Usai pemilihan, Jon Slaenk mengucapkan terimakasih kepada seluruh Kepala Desa yang memberikan apresiasi dan dukungan kepadanya. Menurutnya tanpa dukungan yang diberikan Kades lain ia tidak akan bisa mendapatkan kemenangan ini.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh Kepala Desa yang sudah memberikan dukungan kepada saya, tanpa mereka saya ini tidak ada apa apanya,” katanya.
Kendatipun demikian, Jon Sleank juga menginginkan organisasi yang dipimpinnya itu bisa menjadi wadah pemersatu Kepala Desa.
“Kita tidak ingin terjadi pengkotak kotakan, kita inginkan bagaimana APDESI ini bisa menjadi jembatan bagi Kepala Desa lain, agar bisa menjalankan program kerja, melalui APDESI kita bikin LBH untuk bantuan hukum bagi para Kepala Desa yang terjerat dengan persoalan hukum,” harapnya.
Penulis: Defrizal