BANGKINANG KOTA(auranews.id) – Pembangunan Gedung Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kampar yang terletak di kawasan Jembatan Water Front City Bangkinang menuai kritikan.
Masyarakat menilai bangunan yang dibangun pada paket Landmark Bangkinang River Side tersebut menyerupai Perahu Tenggelam (Sampan Kagham).
Pemerhati Budaya dan Wisata Kabupaten Kampar, Nur Adlin mengatakan pembangunan yang dilaksanakan saat ini di kawasan Jembatan Water Front City itu susah untuk diartikan sebab bangunan tersebut menyerupai sebuah perahu.
“Sejauh ini, saya sulit menggambarkan makna dari bangunan tersebut,” kata Nur Adlin kepada auranews.id, Sabtu (24/11/2018).
Dia menilai, alangkah baiknya pemerintah daerah membangun miniatur rakit (akik) didaerah tersebut.
“Secara fungsi bangunan tersebut untuk wisata, alangkah eloknya yang dibuat itu akik yang jelas-jelas mempunyai sejarah didaerah tersebut,” ujarnya.
Nur Adlin menjelaskan, miniatur Rakit itu mengandung nilai-nilai sejarah yang akan dirasakan oleh masyarakat sebab didaerah tersebut pernah menjadi tempat penyeberangan penghubung antara masyarakat Bangkinang dengan masyarakat Bangkinang Seberang.
“Akik memiliki banyak makna seperti persatuan dan kesatuan, tali yang kokoh, ada tukang pengemudi, sistem pembayarannya ikhlas dan akik selalu ditunggu oleh masyarakat sebab dulunya tengah malam pun masih bisa menyeberang. Saya rasa akan lebih elegan jika dibangun akik didaerah tersebut,” jelas Nur Adlin.
Mudah-mudahan kedepan, kata Nur Adlin, apapun yang kita bangun sebaiknya bertanya dulu kepada ahlinya sehingga apa yang menjadi visi-misi Bupati dan keinginan masyarakat Kabupaten Kampar bisa terwujud.
“Kebersamaan lah yang akan mewujudkan hastag Kampar Naik Kelas,” tutupnya.
(NDs/AN)