RENGAT (auranews.id)- Banjir yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu (lnhu) dalam sepekan terakhir, mengakibatkan terendamnya ribuan rumah, sekolah, serta puluhan hektare lahan pertanian.
Selain itu, banjir juga menggenangi beberapa badan jalan, salah satunya adalah jalan penghubung antara Desa Rantau Mapesai dengan Desa Pulau Gajah Kecamatan Rengat.
Hal ini mengakibatkan para pelajar khususnya murid SD (Sekolah Dasar) yang ada di desa tersebut kesulitan untuk menyeberang, terlebih lagi air yang merendam jalan tersebut berarus deras.
Hal ini pulalah yang menyebabkan Bhabinkamtibmas Desa Rantau Mapesai Brigadir Masrizal bersama dengan petugas dari KPBD (Kantor Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten lnhu mengambil langkah cepat dan tepat, guna membantu para murid SD tersebut untuk untuk menyeberangi banjir.
Kapolres lnhu, AKBP Dasmin Ginting S.lk melalui PS Paur Humas Polres lnhu Bripka Misran menyatakan bahwa ketinggian air yang merendam jalan poros Desa Rantau Mepasai itu mencapai setinggi lutut orang dewasa.
“Kondisi arus deras air membuat jalan sulit untuk dilalui, sehingga petugas KPBD Inhu harus membuat seling baja untuk dijadikan pegangan bagi penyebarang jalan,” kata Bripka Misran, Rabu (7/11/2018).
Meski begitu, jalan itu hanya bisa dilalui oleh orang dewasa, untuk anak-anak harus didampingi oleh petugas yang ada di lokasi agar bisa menyeberangi jalan tersebut.
“Bhabinkamtibmas Desa Rantau Mepasai, Brigadir Masrizal bersama-sama dengan petugas KPBD Inhu membantu warga untuk menyeberangi jalan tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Brigadir Masrizal (Bhabinkamtibmas) Desa Rantau Mapesai tak segan menggendong anak-anak sekolah yang hendak menyebrang.
“Kebetulan anak-anak sekolah itu ketika mau pulang dari sekolah, ada yang dijemput orangtuanya ada yang pulang sendirian, karena arusnya deras jadi tidak bisa dilalui oleh semua anak sekolah itu, ya saya inisiatif menggendong,” katanya.
Dijelaskan Brigadir Masrizal, jalan itu merupakan akses utama, sehingga banyak warga yang mengantri untuk bisa melintasi jalan tersebut.
“Akibatnya, petugas harus bergerak cepat untuk menyeberangkan anak-anak sekolah tersebut,” ujarnya.
Dikatakannya juga, debit air sungai terus meningkat selama beberapa hari ini, dampaknya wilayah mereka yang termasuk daerah rawa menjadi salah satu daerah yang terkena dampak peningkatan debit air sungai tersebut.
“Ada 10 KK di Desa Rantau Mepasai yang terendam rumahnya,” kata Brigadir Masrizal.
“Meski begitu, tidak ada sekolah yang terendam banjir, sehingga anak-anak tersebut masih bisa sekolah,” pungkasnya.
(Man)