KAMPAR(AuraNews) – Penanaman pohon kelapa sawit di daerah aliran sungai (DAS) dan waduk bisa menghambat program swasembada pangan. Pemerintah diminta bertindak tegas.
“DAS dan Waduk itu merupakan sumber air pertanian. Kebutuhan sumber air areal persawahan sangat bergantung akan hal itu,” kata tokoh pemuda desa Pulau Birandang Kecamatan Kampa kabupaten Kampar, Adi Muhajir kepada awak media, Jum’at (7/9/2018).
“Jika sungai dan waduk ini kering, para petani akan kesulitan mendapatkan sumber air untuk areal persawahan mereka,” sambungnya.
Dikatakan Adi, Tepi Waduk irigasi di Desa Pulau Birandang saat ini telah ditanami pohon kelapa sawit oleh perusahaan.
“Ini akan berdampak terhadap areal pertanian masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta kepada Bupati Kampar dalam hal ini pihak Dinas Lingkungan Hidup Kampar turun kelapangan dan mengambil tindakan tegas.
Menurutnya, jika hal ini dibiarkan bisa menyebabkan waduk menjadi kering sehingga menyulitkan petani mendapatkan air.
“Penanaman pohon kelapa sawit di DAS dan waduk sudah sangat jelas melanggar aturan. Selain dapat merusak lingkungan juga dapat memusnakan habitat yang ada. Apalagi diduga perizinannya tidak jelas perizinannya sehingga terindikasi sebagai perusahaan pedompleng pajak,” ungkapnya.(SY)