MOSKOW (auranews.id) – FIFA memutuskan untuk mengubah protokolnya untuk penghargaan Man of The Match atau pemain terbaik setelah penolakan yang dilakukan oleh penjaga gawang Mesir, Mohamed Elshenawy.
Al-Shenawy menolak penghargaan MOTM tersebut karena perusahaan minuman beralkohol Budweiser menjadi sponsornya. FIFA akhirnya menghapus logo Budweiser dari banner Shenawy dengan hanya menyisakan nama, foto, dan negara asal sang penjaga gawang.
Karena ada penolakan dari Shenawy, FIFA tidak hanya akan membuat pengecualian untuknya, tapi untuk semua pemain Muslim yang memenangkan penghargaan tersebut. Aturan baru ini juga telah diberlakukan untuk pemain Maroko, Amin Harit, yang menjadi
Man of The Match melawan Iran.
Sebagai muslim yang taat, El-Shenawy menolak penghargaan yang berkaitan dengan minuman alkohol itu karena jelas dilarang agamanya. Kiper berusia 29 tahun itu awalnya akan diberikan semacam trofi merah dengan logo Piala Dunia dan sponsor Budweiser. Namun El-Shenawy menolak trofi itu saat disodorkan dan menegaskan bahwa dirinya bukan peminum alkohol.
Kendati dipastikan sudah tersingkir dari persaingan gelar juara Piala Dunia 2018, Mesir akan menjalani laga grup terakhirnya melawan Arab Saudi pada Senin (25/6) lusa. Andai tampil gemilang, El-Shenawy bisa saja menjadi pemain terbaik lagi.
Sumber : Waspada.co.id