KAMPAR(auranews) – Datuok Rajo Deko Rusdi Rahman mengajak anak kamanakan Persukuan Melayu Datuok Mudo Kenegerian Bangkinang untuk bersatu. Ia mengaku sedih adanya perpecahan antara anak kamanakan.
Rusdi sangat menyayangkan anak kamanakan saat ini terhasut oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi melindungi kepentingan pribadinya. Anak kamanakan saat ini hanya meributkan lahan seluas 60 hektar padahal lahan adat Rajo Deko lebih luas dari pada itu.
“Lahan 60 hektar tersebut merupakan hak Rajo Deko yang sudah diserahkan oleh anak H. Aliar Syam yakni Fadil dan Jamil beberapa bulan yang lalu. Lahan tersebut sebetulnya seluas 141 hektar,” kata Datuok Rajo Deko Rusdi Rahman kepada wartawan, Jumat (18/4/2025) siang.
Terkait lahan 60 hektar tersebut, ia mengatakan bahwa hal penyerahannya itu merupakan kewajiban keluarga H. Aliar Syam kepada Rajo Deko sebab sisa 80 hektarnya diberikan pelepasan tanah ulayat.
“Terkait lahan 80 hektar bagian Fadil dan datuok rajo deko 60 hektar itu nama nya adat di isi limbago di tuang. Fadil minta hak pelepasan ulayat dan kewajiban Fadil membayar pancuong ale ke datuok rajo deko,” kata Rusdi.
Padahal sebut Rusdi, uang dari hasil lahan tersebut sangat berguna bagi dirinya ketika ada anak kamanakan yang lagi membutuhkan baik untuk berobat ataupun untuk biaya sekolah.
“Saya tau siapa orangnya yang menghasut anak kamanakan, membuat kekacauan. Sudahlah, jangan yang sedikit ini kita persoalkan, masih ada persoalan yang lebih besar yang menanti anak kamanakan Persukuan Melayu Datuok Mudo Kenegerian Bangkinang ini. Kalau anak kamanakan mau bersatu saya pun siap merangkul semua,” tegasnya.
Sementara itu, Al Fadil membantah telah menyerahkan sepenuhnya lahan 60 hektar tersebut kepada Rajo Deko untuk hak milik. Namun, ia mengatakan bahwa lahan tersebut diperuntukkan untuk anak kamanakan.
“Tidak ada penyerahan hak lahan kepada Rajo Deko. Cuma surat pemberitahuan ke perusahaan untuk pengalihan hasil ke rekening pribadi Rajo Deko saja,” kata Fadil saat dihubungi wartawan, Jumat malam.***