BANGKINANG KOTA -(auranews.co.id)- Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah milik Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Kubang Jaya diprotes warga.
Tumpukan sampah yang dekat dengan pemukiman warga itu menyebabkan bau busuk. Menurut warga, banyak lalat masuk ke rumah-rumah warga saat hujan.
Mendapat laporan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar Aliman Makmur bersama sejumlah staf turun ke lokasi, Kamis(23/7).
Tiba di lokasi bersama Wakil Ketua DPRD Kampar Repol, Aliman sudah ditunggu puluhan warga yang protes. Aliman tidak berbicara panjang. Namun penyandang gelar Doktor Ekonomi Pembangunan ini memastikan kepada warga bahwa sampah tersebut akan segera dibersihkan.
”Kami berkomitmen bahwa daerah ini akan bebas dari sampah, tidak ada sampah lagi. Tapi ini semua kebersamaan Kita bagaimana mencari solusinya, sampah akan tangani. Jadi Pemerintah Kabupaten Kampar sangat penduli dengan kondisi ini. Kami akan ambil strategi agar sampah tidak ada lagi disini. Tapi masyarakat juga komitmen, jagan lagi buang sampah di sembarang tempat lagi. Komitmen Kami, Insya Allah dalam tempo sesingkat-singkatnya sampah ini akan tuntas dalam 2×24 jam,” ungkap Aliman.
Aliman meyakinkan warga sampah itu segera diangkut sambil berdiri di dekat tumpukan sampah yang sudah berlangsung sekitar tiga tahun terakhir itu. DLH Kampar menurut Aliman langsung mengerahkan 7 armada sampah milik DLH Kampar, ditambah 4 armada tronton hingga total menjadi armada. Pengangkutan ini didukung dengan 1 unit alat berat.
Memindahkan sampah dari TPA yang berada di perbatasan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar itu menurut Aliman tidak mudah. Produksi sampah di Desa Kubang Jaya saja menurutnya mencapai 0.4 kg.
Ada 600 Kepala Keluarga (KK) di sekitar TPA. Hingga diperkirakan ada 24 ton sampah yang masuk setiap hari ke TPA tersebut. Itu semua yang akan diangkut DLH ke TPA Bangkinang yang berjarak sekitar 70 km.
”TPA ini lokasinya ada diperbatasan dengan Kota. Kami tidak yakin ini sampah semua milik warga Kampar. Tapi ini tanggungjawab Pemkab Kampar. Bupati Kampar Bapak Catur Sugeng Susanto sangat konset terkait hal ini. Namun cukup masalah ini selesai di tingkatan di DLH Kampar saja,” sebut Aliman.
Aliman menyebutkan, biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan sampah tersebut tidak murah. Larena jarak tempuh antarnya cukup jauh. Apalagi setelah sampah itu habis, nanti setiap hari pihaknya masih akan terus melakukan pengangkutan sampai tersedia Ambro yang akan diletakkan disana.
”Pemindahan ini kan rencana jangka pendek untuk menjawab keinginan warga atas tumpukan sampah di lokasi ini. Jangka panjang, Kami akan siapkan Ambro. Akan Kami ajukan di APBD Perubahan 20 unit Ambro, 2 unit di setiap kecamatan yang letaknya jauh dari TPA Bangkinang. Itu termasuk di Siak Hulu, Tapung dan beberapa tempat lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Repol yang turut hadir pagi itu meminta warga yang sudah marah sejak beberapa pekan terakhir untuk bersabar. Menurutnya, Pemkab Kampar melalui DLH Kampar sudah berjanji akan membersihkan. Namun tumpukan sampah di perbatasan dengan Pekanbaru tidak hanya di Kubang.
”Tadi Pak Kepala Dinas sudah janji akan membersihkan ini, tapi juga ada tumpukan sampah di tempat lain. Jadi Kita angsur-angsur membersihkannya, jadi Bapak-Ibu Kami minta sabar. Nanti juga DLH akan menempatkan Kontainer disini untuk menampung sampah,” sebut Repol.
Mendapat kepastian dari Kepala DLH Kampar dan juga dapat jaminan langsung dari Wakil DPRD Kampar, wargapun tenang. Warga juga berkomitmen untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Hingga tulisan ini, armada-armada pengangkut sampah milik DLH Kampar masih bekerja membersihkan lokasi. Sesuai target, sampah yang telah tahunan menumpuk akan bersih pada hari ini. (***)