BANGKINANG KOTA – Anda tentu mengetahui Monas atau Monumen Nasional di Jakarta. Setiap orang tentu ingin datang ke Monas yang di puncaknya terdapat bongkahan emas raksasa.
Kini, untuk melihat Monas anda tidak perlu lagi jauh-jauh datang ke Jakarta. Sebab, di salah satu desa di Rantau Kampar Kiri juga telah ada Monas. Tapi Monas ini bukanlah Monumen Nasional seperti halnya Monas yang ada di ibukota negara itu, tapi hanya Monas alias Monumen Asap.
Ya, dengan ketinggian lebih kurang 50 meter, dirancang mirip dengan Monas di Jakarta dengan disertai bongkahan mirip emas di puncaknya, Monas atau Monumen Asap ini berada di Desa Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar.
Menurut sang Kepala Desa Mentulik, Raja Afrizal Zein, Monas ini dibangun sebagai simbol perlawanan masyarakat desanya melawan dan mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Beberapa waktu lalu, Raja Afrizal Zein menyatakan, Desa Mentulik hampir setiap tahun dilanda oleh kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat Mentulik sebut dia amat tersiksa oleh dampak dari Karhutla ini.
“Untuk itu kami membangun tugu Monas ini, sebagai simbol kebersamaan masyarakat kami mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Ke depan ini kami tidak ingin lagi terjadi Karhutla di wilayah desa kami,” ucap Raja.
Dijelaskan pria akrab disapa Afrizal ini, pembangunan tugu Monas ini berkat kerjasama Pemerintah Desa Mentulik dengan pihak perusahaan yang ada di wilayah desa mereka.
Kades Afrizal merencanakan, tugu Monas ini akan diresmikan dalam waktu dekat ini. Direncanakan akan diresmikan oleh orang nomor satu di Kabupaten Kampar serta akan turut diresmikan pula oleh pejabat tinggi di Riau yang berkaitan langsung dalam penanganan Karhutla.
Tugu Monumen Asap atau Monas, meski belum diresmikan, keberadaannya telah pula menarik animo masyarakat untuk mengunjungi dan berswafoto di dekat tugu ini.
Bagaimana tidak, penampakannya yang mirip Monas di Jakarta dan dihiasi lampu hingga ke puncaknya mampu membuat masyarakat penasaran akan wujudnya. Apalagi jika anda berfoto pada menjelang matahari terbenam di sore hari tentu akan menghasilkan foto yang menarik untuk ditampilkan di media sosial milik anda.
Desa Mentulik berada di Kampar Kiri Hilir. Berjarak 15 hingga 20 menit dari Sungai Pagar jika di tempuh dengan kendaraan bermotor roda dua atau roda empat. Tidak usah khawatir, perjalan menuju desa ini tidaklah sulit lantaran kondisi jalan aspalnya sangat mulus. Dengan Landscape pepohonan, hutan dan perkebunan sawit dan karet akan membuat perjalanan anda menyenangkan.
Tidak hanya tugu Monas. Di desa ini juga ada objek foto lainya yang tidak kalah menarik. Selain ada Monas di sini juga ada dermaga tepi sungai yang mampu membuat etalase foto-foto anda di medsos semakin variatif.
Di Desa Mentulik ini anda juga bisa menikmati wisata memancing yang menyenangkan. Di akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu desa ini akan sangat ramai dikunjungi para penyuka olahraga memancing.
Anda penasaran? Yuk datang ke Mentulik di Kampar Kiri Hilir. Jangan lupa ya guys, jika anda ingin bepergian ke desa ini anda harus tetap mentaati protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah. Ditunggu ya guys kedatangannya. (moreno)