KAMPAR(auranews.id) – Tragedi Lubang ‘maut’ yang terjadi Jumat malam (18/10/2019) disekitaran Pasar Inpres Bangkinang, Kampar, Riau tepatnya di perempatan Jalan Jenderal Sudirman dan jalan Datuok Tabano disesalkan sejumlah pihak.
Atas kejadian tersebut, aktivis senior Kabupaten Kampar, Yasir Tabano meminta Dinas terkait bertanggung jawab. Ia menilai adanya kelalaian dinas terkait membiarkan lubang pada trotoar terbuka terlalu lama.
“Dinas PUPR harus bertanggungjawab atas insiden tersebut hingga menghilang nyawa masyarakat,” kata Yasir saat diwawancarai auranews.id, Sabtu malam (19/10/2019).
Ia melihat, banyaknya lubang-lubang terbuka diatas trotoar di Kota Bangkinang tanpa adanya tanda peringatan.
“Ini jelas adanya kelalaian, mereka (Dinas PUPR-red) terlalu menganggap enteng persoalan lubang yang membahayakan ini,” ungkapnya.
Peristiwa hilangnya nyawa masyarakat terperosok kedalam lubang terbuka diatas trotoar itu bukan kali ini saja. Menurut Yasir, ini sudah kesekian kalinya terjadi.
“Seharusnya, kejadian ini menjadi pelajaran yang sangat berharga oleh Pemkab Kampar. Jangan membangun suatu pekerjaan itu orientasi nya uang dan seharusnya ada pengawasan dari dinas terkait pada setiap pembangunan yang bisa membahayakan masyarakat,” tegasnya.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kampar, Afdal belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi diseluler pribadinya sedang dialihkan dan WhatsAppnya pun belum dibalas.
Untuk diketahui, salah seorang warga komplek Kampus Universitas Pahlawan RT 09 RW 08 Kelurahan Bangkinang, Kecamatan Bangkinang Kota, Siti Asna Siregar meregang nyawa saat banjir terjadi di Perempatan jalan jenderal Sudirman dan jalan Datuok Tabano Bangkinang karena terperosok didalam lubang yang terbuka diatas trotoar.
Korban sempat hilang selama satu jam lebih karena hanyut dibawa arus dibawah trotoar dan akhirnya ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian dalam keadaan tidak bernyawa.***