Sabtu, Januari 18, 2025
BerandaDaerahPengembangan Implementasi PPK dan Literasi sebagai Program Wajib

Pengembangan Implementasi PPK dan Literasi sebagai Program Wajib

PASIRPENGARAIAN(AuraNEWS.id) – Pendampingan SPMI program mutu wajib dengan tema “Pengembangan Implementasi PPK dan Literasi”. Pelatihan ini dihadiri oleh dua puluh peserta dari SMP Negeri 1 Rambah sebagai sekolah binaan LPMP dan sepuluh peserta dari lima sekolah imbas di aula SMP Negeri 1 Rambah Rokan Hulu (Rohul) Provinsi Riau.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Disdikpora) Rohul, Drs.H. Ibnu Ulya, M.Si. Kamis (19/9/2019) pukul 7.30 Wib. Pelatihan ini dilaksanakan mulai pukul 7.30 Wib sampai pukul 16.00 Wib.

Dalam sambutannya Disdikpora Rohul mengatakan untuk hasil UNBK bisa meningkat jika kesiapan guru mata pelajaran dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi peserta didik sehingga semangat belajar menghadapi UNBK siswa lebih baik.

“Dengan perkembangan pesat teknologi sekarang mempercepat proses individualisme pada diri peserta didik sehingga tak betah di sekolah. Untuk itu guru berkewajiban mencari cara bagaimana proses pembelajaran dalam kelas menyenangkan dan menarik bagi peserta didik,” Jelas Ulya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Rambah, Yelleson Syuryadi, MM.Pd, berharap dengan pelatihan pendampingan SPMI dalam pengembangan implementasi PPK dan literasi pada proses pembelajaran di kelas.

“Peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang dilakukan di dalam kelas untuk mengintegrasikan PPK dan literasi sehingga karakter peserta didik lebih baik,” jelasnya.

“Literasi membentuk pribadi yang kritis untuk menghadapi perkembangan globalisasi di masa yang akan datang dan menyiapkan generasi emas 2045,” tambahnya.

Narasumber dari LPMP,
Sri Elfina, S.Pd mengatakan, peserta didik di kepung dari semua sisi dengan PPK sehingga karakternya lebih baik dan mengajaknya untuk berliterasi dalam pembelajaran sehingga berpikir kritis.

“Penerapan PPK dan literasi perlunya guru yang kreatif dan berpikiran positif untuk mencari solusi menghadapi peserta yang hiperaktif, sehingga bisa terarah dengan baik dan berhasil dalam pembelajaran,” ungkapnya.

“Guru wajib melakukan pembiasaan yang positif untuk pembentukan karakter dan memperlihatkan keteladanan dan kreatif guru pada peserta didik sehingga mereka mencontoh dari apa yang guru lakukan termasuk berliterasi,” pungkasnya.

Dengan demikian pelatihan ini sangat dibutuhkan oleh guru bagaimana menanamkan penguatan karakter pada peserta didik sehingga lebih baik dan lebih cerdas terhadap kemajuan teknologi yang berkembang pesat. Terlebih lagi peserta didik bisa kritis terhadap hal yang ditemuinya dalam lingkungan dan kehidupan sehari-hari.(Suyatri Yatri)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments