Rabu, Juni 18, 2025
BerandaDaerahPanglima TNI Akan Kerahkan Pesawat Hercules untuk Padamkan Api Karhutla di Riau

Panglima TNI Akan Kerahkan Pesawat Hercules untuk Padamkan Api Karhutla di Riau

PEKANBARU -(auranews.id)- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera  mengerahkan pesawat hercules untuk melakukan bom air mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau

Hal ini diungkapkan Panglima TNI usai mendengar pemaparan Satgas Karhutla Riau yang dipimpin Gubernur Riau, Syamsuar terkait titik api dan upaya pemadaman kebakaran di Provinsi Riau, Senin sore (12/8/2019).

Panglima TNI juga telah mendengarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru terkait situasi prediksi cuaca di Riau.

“Kami telah mendengar pamaparan Gubernur dan BMKG terkait kondisi dan stuasi titik api, termasuk upaya pemadaman,” kata Hadi Tjahjanto

Menurutnya, berdasarkan keterangan BMKG kemungkinan curah hujan bisa dikelola dengan pembuatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada awal Oktober 2019.

“Artinya mulai bulan ini  diwilayah Riau sampai awal Oktober mengalami musim kekeringan. Sehingga upaya kita bisa melaksanakan water boombing,” ujarnya.

Namun jika melaksanakan water boombing persoalan di lapangan antara lain sumber air dengan lokasi kebakaran cukup jauh.

“Tentu saja kita ada upaya-upaya untuk bisa memadamkan api itu dengan berbagai cara, diantaranya mengerahkan pesawat Hercules melaksanakan pengeboman dengan bola air,” bebernya.

“Upaya itu akan kita laksanakan sampai awal Oktober, sehingga titik api bisa kita selesaikan,” tukasnya.

Selanjutnya hari ini  Panglima TNI dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian beserta rombongan  direncanakan akan mengunjungi sejumlah wilayah yang terpapar karhutla di Riau. Diantaranya Kabupaten Pelalawan yang mengalami kebakaran cukup parah sepanjang Agustus 2019 ini dan menjadi penyumbang terbesar kabut asap di Kota Pekanbaru dan sekitarnya.

Berdasarkan laporan Satgas Karhutla Riau, lebih dari 4.900 hektare lahan yang mayoritas gambut terbakar di wilayah itu sepanjang 2019 ini. Lebih dari 2.000 hektare diantaranya terjadi dalam rentang waktu Juli-Agustus 2019. (Ferry Anthony)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments