KAMPAR (auranews.id) – Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal 1 (satu) bulan lagi, tepatnya 17 April 2019 mendatang akan dilakukan pesta Demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Momen ini tentunya menjadi ajang penggunaan hak pilih dan dipilih, termasuk generasi Milenial yang menjadi pemilih pemula sebagai salah satu penentu ke arah mana hak pilihnya digunakan.
Sayangnya, tidak sedikit kalangan generasi milenial dan masyarakat yang ramai-ramai mengambil sikap golput. Entah dengan tidak pergi ke TPS pada 17 April 2019 nanti, atau benar-benar dengan mengambil sikap tidak peduli terhadap Pemilu 2019.
Menolak terjadinya golput, Nanda Eka Putra yang merupakan mahasiswa Politeknik Kampar (Polkam) semester akhir ini pun sangat menyayangkan adanya gejolak dari generasi milenial yang enggan menggunakan hak pilih mereka.
“Suara anak muda angkanya cukup tinggi, sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kelangsungan negara. Saya percaya bahwa tiap anak muda memiliki hak untuk memperjuangkan cita-cita masing-masing,” jelas Nanda kepada auranews.id, di Bangkinang, Kamis (14/3/2019).
Ditambahkan presiden mahasiswa (Presma) Polkam periode 2017/2018 ini, bila minimnya pengetahuan akan calon pemimpin dan wakil rakyat membuat masyarakat cenderung memilih golput, maka sebetulnya mereka bisa mencari solusi untuk itu.
Karenanya, Nanda pun mengimbau generasi milenial Kampar untuk menambah wawasan mereka akan sosok-sosok yang maju ke Pemilu 2019 ini.
Hal ini tentu penting supaya visi dan misi untuk perubahan masa depan pun juga bisa ditangani di tangan yang tepat.
“Nah, ketika mereka diam atau tidak punya andil dalam memilih pemimpin bangsa, itu tidak akan punya pengaruh apapun dalam hidup mereka. Coba kita renungkan, padahal hak pilih momennya hanya sekali dalam 5 tahun, butuh 5 tahun lagi kita bisa gunakan hak pilih ini. Kalau tidak digunakan sangat rugi sekali,” papar mahasiswa polkam jurusan teknik pengolahan sawit itu.
Dilanjutkannya, bisa jadi masyarakat terbawa arus kepemimpinan yang bahkan mereka tak ingin dan malah menyebabkan mimpi mereka pun ikut berubah.
“Mungkin ada faktor kekecewaan dari masyarakat atas wakil yang telah mereka pilih di pemilu sebelumnya ternyata tidak bisa menampung dan menjalankan aspirasi di masyarakat,” tutup alumni SMAN 2 Bangkinang Kota ini.
Yuk, gunakan suara hak pilih kita 17 April 2019 nanti!
Penulis: Fauzi Lalea Saputra