RENGAT (auranews.id) – Salah satu tradisi (kebiasaan) yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten lndragiri Hulu (lnhu) adalah semah kampung dalam bentuk doa tolak bala.
Tradisi ini sudah dimulai semenjak dahulu oleh para tokoh masyarakat desa Kota Lama dua tahun sekali, atau yang jatuh pada tahun ketiga.
Penegasan ini disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Kota Lama Herman SH, rabu (9/1/2019) di Objek Wisata Danau Meduyan Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat.
“Untuk Doa Tolak Bala ini kita juga mengundang para tokoh masyarakat dari desa-desa tetangga yaitu Desa Air Jernih, Desa Danau Baru dan Desa Alang Kepayang,” terang Herman.
Untuk tahun ini, Doa Tolak Bala dilaksanakan di Gedung Balai Adat yang berlokasi di Danau meduyan.
“Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meminta keselamatan kepada yang maha kuasa agar dijsuhkan dari segala mara bahaya,” sambungnya.
Dijelaskannya, seperti diketahui bahwa beberapa waktu yang lalu ada salah seorang warga desa Kota Lama yang mendapat musibah digigit buaya pada saat melakukan aktivitas menjaring di danau meduyan.
“Kita tidak ingin hal tersebut terjadi lagi bagi masyarakat Desa Kota Lama, terutama mereka yang beraktivitas di Danau Meduyan, sehingga perlu dilakukan doa totak bala,” terangnya.
Selain itu, danau meduyan merupakan salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi, itu artinya keamanan dan kenyamanan para pengunjung tersebut perlu dijaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dengan adanya doa tolak bala ini diharapkan agar kampung (Desa Kota Lama) ini terhindar dari musibah (Bala),” tutupnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Rengat Barat H. Hendri S.Sos, Para Kasi di Kecamatan Rengat Barat, Kades Kota Lama Herman, Sekretaris Desa Kota Lama beserta perangkat desa, tokoh masyarakat dari 4 desa, serta unsur masyarakat lainnya.
Penulis: Ali Usman