Selasa, September 17, 2024
BerandaDaerahDinilai Lamban Antisipasi Corona, Kadiskes Kampar Disebut Banyak Berleha-leha

Dinilai Lamban Antisipasi Corona, Kadiskes Kampar Disebut Banyak Berleha-leha

KAMPAR(auranews.co.id) – Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Kampar, Dedy Sambudi dinilai lamban mengantisipasi penyebaran wabah Corona Virus Disease 19 (Covid-19) di Negeri Serambi Mekkahnya Riau.

Dedy disebut terlalu banyak berleha-leha dikarenakan Kabupaten Kampar masih didalam zona hijau dan belum menjadi daerah pandemi covid-19.

“Antisipasi kita lamban, terlalu banyak berleha-leha dengan status aman. Antisipasi ini merupakan tugas dari Dinas kesehatan,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar, Tony Hidayat, SE kepada auranews.co.id, Senin (20/4/2020).

Menurutnya, Dinas kesehatan terlalu merasa status di Kampar aman ketika (Pasien Dalam Pengawasan) PDP masih sedikit.

“Kita anggap yang meninggal belum ada, maka kita menganggap biasa-biasa saja, kita tunggu dulu jatuh korban yang meninggal, tunggu dulu ODP kita banyak ataupun tunggu dulu kasus kita melonjak, berarti tidak ada langkah antisipasi,” katanya.

Tony mengaku dari beberapa Puskesmas yang dikunjunginya ada tenaga medis yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) bahkan masker pun mereka tak punya.

“Mereka (tenaga medis-red) tidak ada pakai APD, mereka pinjam masker sebab hanya punya satu. Tenaga medis aja dia punya masker jadi ganti-gantian sama suaminya. Dinkes merelokasikan anggaran kita setujui pergeseran anggaran ada sekitar 19 miliar yang dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan terkait dengan langkah antisipasi,” urainya.

Langkah antisipasi itu adalah menyiapkan APD, menyiapkan rapid tes, memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat.

“Saat ini APD saja kita tak punya, boleh dikatakan 90% tenaga medis di bawah itu mencari sendiri APD nya. Sekarang, di mana kesulitan APD-nya ? Jangan ketika kita sudah terdesak barang itu sudah langka, baru kita katakan kita udah mencari Pak, saat sekarang aja sulit yang cari yang namanya Masker n90,” ungkapnya.

Seharusnya, kata Tony, Dinkes Kampar bisa bergerak cepat mengantisipasi penyebaran wabah Corona ini. Ia menambahkan Dinkes Kampar sangat-sangat lamban boleh dikatakan lalai.

“Yang tidak jalan langkah antisipasi sebagai dinas teknis yang harus melakukan langkah antisipasi. Rumah sakit itu melakukan penanganan. Orang sakit ditangani, dinas ini sebagai antisipasi. Anak buah yang berperang dibawah tanpa peralatan jadi mereka bekerja terus. Kasihan sama Kapus sama tenaga perawat karena mereka langsung berhadapan dengan masyarakat tanpa menggunakan APD, rata-rata semua Puskemas mengeluh,” pungkas Tony.***

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments