Selasa, September 17, 2024
BerandaDaerahTargetkan Zero Accident dalam Bulan K3 Nasional Tahun 2019 di Seluruh Unit...

Targetkan Zero Accident dalam Bulan K3 Nasional Tahun 2019 di Seluruh Unit RSUD Bangkinang

KAMPAR(AuraNEWS.id) – Tema pokok Bulan K3 Tahun 2019 ini adalah “Wujudkan Kemandirian Masyarakat Indonesia Berbudaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk Mendukung Stabilitas Ekonomi Nasional”. Tujuan Peringatan Bulan K3 Tahun 2019 adalah untuk membudayakan K3 dalam mendukung kesejahteraan pekerja dan mengingatkan pentingnya budaya K3 di tempat kerja.

Direktur RSUD Bangkinang yang diwakili oleh Kabid SDM, Putriah, SKM dan didampingi Kasi Diklat, Nelly Tawarma, Selasa (12/2/2019) pada Pembukaan Pelatihan Training of Trainer (ToT) K3 RS, mengatakan pihaknya menargetkan “zero accident” dengan tidak ada lagi kecelakaan kerja.

Menurutnya bahwa zero accident berarti tidak ada lagi kecelakaan di lokasi kerja, baik itu yang bersifat cidera yang memerlukan pertolongan pertama atau P3K hingga mengakibatkan fatality atau kematian. Keselamatan kerja juga merupakan sebuah garansi dan janji kepada keluarga untuk kembali pulang dalam keadaan selamat.

“Saya tekankan kepada karyawan di lingkungan Rumah Sakit untuk penuhi janji dengan keluarga dengan mengutamakan K3 dalam beraktivitas,” ujar dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus 2018, sebanyak 58,76% dari total angkatan kerja Indonesia adalah tamatan SMP ke bawah. Hal tersebut berdampak pada kesadaran pentingnya perilaku selamat dalam bekerja. Sementara itu terkait keselamatan kerja, BPJS Ketenagakerjaan mencatat sepanjang 2018 terdapat 157.313 kasus kecelakaan kerja. Termasuk dalam kategori kecelakaan kerja adalah kecelakaan lalu lintas pada perjalanan pekerja menuju tempat kerja serta perjalanan pulang dari tempat kerja menuju tempat tinggal.

Menurut Ketua Komite K3 RSUD Bangkinang, Revi Susanti, SKM, didampingi Ketua Panitia, Dirga Irama, SKM mengatakan, Kampanye “zero accident” atau Kecelakaan Nol merupakan salah satu metode untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error). Sehingga dengan menerapkan metode ini diharapkan dapat memperbaiki atau bahkan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di RSUD Bangkinang.

Metode ini secara konkret dikembangkan di tempat kerja dengan menerapkan prinsip menghargai manusia, yaitu latihan antisipasi keselamatan kerja. Aktivitas menghadapi bahaya merupakan kegiatan yang dilakukan dengan bergabung dan dijadikan satu dalam aktivitas disebut aktivitas prediksi bahaya.

Dalam rangka menekan angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sebagai Regulasi nasional di bidang K3 berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, RSUD Bangkinang telah menetapkan berbagai upaya melalui program K3, antara lain : Menyempurnakan peraturan Direktur tentang standar di bidang K3; Meningkatkan peran Komite K3 dalam pembinaan dan pemeriksaan serta pengawasan bidang K3; Meningkatkan kesadaran pengusaha/pengurus, tenaga kerja dan masyarakat Rumah Sakit sehingga memiliki kompetensi dan kewenangan bidang K3; Meningkatkan peran serta Komite RSUD Bangkinang dalam forum-forum Regional dan Nasional dalam bidang K3.

Sekretaris Komite K3 RSUD Bangkinang, Ike Putri Sari, SKM, M.Kes menambahkan, Kita ketahui kebanyakan kecelakaan terjadi karena adanya faktor manusia sehingga dibutuhkan pendidikan atau pemahaman tentang keselamatan kerja yang terus menerus. Oleh karena itulah kita perlu Kampanyekan Zero Accident atau Kecelakaan Nol di RSUD Bangkinang. Dasar dan inti dari kampanye ini adalah antisipasi keselamatan dan kesehatan dengan keikut-sertaan semua orang agar tidak ada seorang pun mengalami cedera di tempat kerja.

Kampanye kecelakaan nol bukan hanya sebatas prinsip “menghargai manusia”. Melainkan, merupakan “metode” untuk mewujudkan prinsip tersebut dan mengembangkannya secara nyata serta “penerapan” untuk melaksanakan metode itu di lapangan. Kampanye kecelakaan nol adalah kampanye yang mendukung trinitas dari prinsip, metode dan praktek. Bila salah satunya ditiadakan, kampanye kecelakaan nol ini tidak dapat dilakukan.

Di lain Pihak, Ketua Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) Kabupaten Kampar, Hendrawan, SKM, M.Si mengapresiasi RSUD Bangkinang dalam menargetkan “zero accident” mulai Tahun 2019 ini. Sejauh ini Komite K3 RSUD Bangkinang merupakan Rumah Sakit yang pertama memperingati peringatan bulan K3 Nasional tahun 2019 di Kabupaten Kampar. RSUD Bangkinang melalui Komite K3 nya sangat aktif dalam meningkatkan Budaya kesadaran pentingnya K3 serta pengawasan K3.

Data dari Departemen Kesehatan (Depkes) 2007, diketahui bahwa risiko bahaya yang dialami oleh pekerja di rumah sakit adalah infeksi HIV (0,3%), risiko pajanan membrane mukosa (1%), risiko pajanan kulit (<1%) dan sisanya tertusuk jarum, terluka akibat pecahan gigi yang tajam dan bor metal ketika melakukan pembersihan gigi, low back paint akibat mengangkat beban melebihi batas, gangguan pernapasan, dermatitis dan hepatitis (Depkes, 2007).

Dosen K3 Univiversitas Pahlawan ini menambahkan, Memang kecelakaan kerja tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi, moril dan pencemaran lingkungan, namun juga dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Kecelakaan kerja juga mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan daya saing nasional. Saat ini dunia industri dihadapkan pada tantangan revolusi industri 4.0, yang ditandai dengan penggunaan teknologi digital yang kian masif. Digitalisasi industri berpengaruh para hubungan industrial, relasi kerja, tata kerja potensi bahaya di perusahaan.

Melalui Bulan K3 Tahun 2019 ini saya mengharapkan agar semua pihak bukan hanya di RSUD Bangkinang untuk melakukan upaya konkrit terhadap pelaksanaan K3 di lingkungannya masing-masing. Sehingga budaya K3 benar-benar terwujud disetiap tempat Kerja.

“Targetnya membudayakan K3 dalam setiap aktifitas, sekaligus mendukung program pemerintah mewujudkan kemandirian masyarakat berbudaya K3,” jelas Hendrawan, SKM, M.Si.(FDr)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments