Pekanbaru (auranews.id) – Dilantiknya Catur Sugeng Susanto, SH, sebagai Bupati Kampar oleh Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim di Balai Serindit Aula Gubernuran, Pekanbaru, Jalan Diponegoro No 23, Selasa (12/2/2019), tetap mendapat perhatian khusus dari Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi.
Sebab, Syahrial Abdi sempat menjabat sebagai Pejabat (Pj) Bupati Kampar periode 2016-2017. Pria yang sangat komunikatif dengan media ini tidak pernah melepaskan sorotannya kepada Kabupaten Kampar. Dirinya bahkan menaruh harapan besar kepada Catur agar Kampar lebih baik kedepannya.
Kepada auranews.id, pria yang akrab disapa Abdi ini mengatakan, Catur saat ini tinggal menjalankan roda pemerintahan yang ada, sepeninggal Almarhum Bupati Kampar Azis Zaenal yang mangkat pada 27 Desember 2018 yang lalu.
“Kalau bicara periode masa jabatan, ini kan paket Bupati dan wakil Bupati. Jadi secara aturan wakil bupati yang melanjutkannya, karena pak Azis pergi mendahului kita. Prinsipnya adalah visi misi harus diselesaikan, karena ini janji pada masyarakat, pastikan itu dilaksanakan dan dituntaskan. Saya yakin pak Catur mampu menjalankannya secara amanah,” ucap Pejabat yang sangat berwibawa ini, kepada auranews.id, di Balai Serindit, Selasa (12/2/2019).
Abdi juga berpesan dan membagi pengalamannya kepada Catur, selama menjadi PJ Bupati Kampar. Sebab, Abdi juga bukan orang asli Kabupaten Kampar, akan tetapi berhasil dan mampu memberikan presentasi yang baik pada waktu itu.
“Secara testimoni (catatan pengalaman pribadinya, red), Bupati tidak bisa bekerja, kalau tidak didukung oleh semua Stakeholder yang dipercaya. Saya juga bukan orang asli Kampar waktu itu, tapi saya punya keyakinan, semua orang punya semangat yang sama untuk membangun negeri. Saya yakin kabupaten Kampar menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Dilanjutkan Abdi, menjadi seorang pemimpin harus bisa berdiri diposisi yang sama dengan masyarakat. Sebab, pemimpin harus menjadi jembatan bagi semua unsur elemen masyarakat.
“Kalau kita sama-sama punya semangat itu, siapapun yang memimpin kita, saya yakin bahwa dia tepat menjadi pemimpin. Pemimpin yang harus berdiri diposisi yang sama. Masalah apapun itu, yang harus dilakukan, adalah membangun komunikasi bersama tokoh adat, tokoh agama, masyarakat, apalagi unsur birokasi di Kampar sangat bagus. Kompetensi yang ada, harus diperhatikan,” paparnya.
Terakhir, Abdi mengingatkan, agar menjadi pemimpin harus memiliki sifat dan sikap yang dapat menyatukan, agar roda pemerintahan dapat berjalan lebih baik.
“Sekarang bagaimana kita menyatukan pemikiran, menyatukan gagasan dan berdiri dengan bendera yang sama untuk kemajuan kabupaten Kampar,” tutupnya.
Penulis: Fauzi Lalea Saputra