MERANTI (auranews.id)- Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si bersama Ketua DPRD Kepulauan Meranti H. Fauzy Hasan melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) proyek pembangunan Jalan, Dermaga di Kecamatan Rangsang, kunjungan itu untuk memastikan pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai rencana, Kamis (6/12/2018).
Turut mendampingi Bupati, Camat Rangsang Drs. Tunjiarto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Drs. Ikhwani, Kepala Dinas Perikanan Meranti H. Anwar Zainal, Kepala Bagian Humas dan Protokol Meranti Hery Saputra SH, Kabag Kesra Sekda. Meranti Drs. Husni Gamal, Kabag Ekonomi Meranti Afif, Kabag Perbatasan Meranti Efialdi, Sekcam Kec. Rangsang Rayan Pribadi SH dan Jajaran, Perwakilan Dinas PU Meranti, Khalifah Kec. Rangsang H. Hasbullah Ilham, Tokoh Masyarakat, Kelompok Petani dan Nelayan.
Dalam Monev kali ini Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M. Si, mengawali kunjungannya pada proyek pembangunan jalan pengubung Dermaga Desa Tj. Samak, dilanjutkan dengan peninjauan proyek pembangunan infrastruktur Jalan Base Sudirman sepanjang 4 KM, di Desa Dwi Tunggal yang dibangun menggunakan dana APBD murni sebesar 13 Miliar.
Dari hasil peninjauannya di dua lokasi proyek pembangunan infrastruktur jalan itu, Bupati mengaku cukup puas karena pembangunan telah sesuai dengan perencanaan.
Usai melakukan peninjauan proyek infrastruktur kegiatan Bupati memasuki agenda kedua yakni Bupati berdiskusi dengan perwakilan Nelayan Gumbang Kec. Rangsang dikantor Camat Rangsang. Kepada Bupati masyarakat Nelayan mengeluhkan berkurangnya hasil tangkapan ikan mereka, berkurangnya hasil tangkapan ikan Nelayan disinyalir akibat beroperasinya kapal pengeruk pasir timah dari dasar laut milik mitra PT. Timah Tbk.
Dari hasil komunikasi Bupati dan rombongan bersama perwakilan Nelayan Gumbang, Aling, dihasilkan solusi dimana PT. Timah akan memberi kompensasi kepada masyarakat Nelayan sebesar 50 Juta per Desa/bulan melalui BPD.
“Masyarakat Nelayan yang terkena dampak tiap bulan akan mendapat bantuan uang, soal siapa yang dilibatkan semua diatur oleh Kepala Desa dan perangkat Desa, ,” jelas Bupati.
Selain itu Bupati juga mengupayakan mencari tempat menjaring ikan yang baru bagi Nelayan dengan mengintruksikan instansi terkait untuk memetakan lokasi sumber ikan dengan memanfaatkan teknologi GPS, sehingga Nelayan dapat kembali melaut dengan hasil tangkapan yang lebih baik.
Sekedar informasi, dari penjelasan Aling sebelum kapal pengeruk pasir timah beroperasi dikawasan perairan laut Tj. Samak, jumlah tangkapan ikan Nelayan bisa mencapai 600 Kg. Tapi sejak beroperasinya kapal pengeruk pendapatan ikan Nelayan jauh menurun.
Upaya lainnya dikatakan orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu akan mencoba mengkomunikasikan lagi dengan managemen PT. Timah untuk mencari Win Win Solution terbaik atas kasus tersebut.
“Saya nanti akan komunikasi juga dengan managemen PT. Timah,” aku Bupati.
Bupati meminta masyarakat terus menjalin kerjasama yang baik dengan pihak PT. Timah karena dengan beroperasinya perusahaan tersebut diyakini akan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar, karena operasional PT. Timah akan berdampak pada perputaran uang yang cepat diwilayah tersebut.
Dalam dialognya bersama Nelayan yang juga Petani Kelapa, Bupati juga berjanji akan mencarikan solusi peningkatan Added Value produksi kepala petani yang harga jualnya jauh menurun dengan mendirikan pabrik pengolahan minyak kelapa dilokasi ini.
Dilokasi yang lain, tepatnya di pasar Tj. Samak, Bupati Kepulauan Merant Drs. H. Irwan M.Si bersama Ketua DPRD H. Fauzy Hasan, juga menggelar diskusi bersama puluhan perwakilan masyarakat Pasar, untuk menghimpun berbagai aspirasi terkait masalag yang dihadapu masyarakat.
Adapun usulan yang disampaikan perwakilan masyarakat adalah, soal rencana pemekaran Desa Tj. Samak menjadi dua yang diberi nama Desa Tj. Samak Pesisir. Selanjutnya pembangunan infrastruktur jembatan dijalan Sukajadi yang roboh, kelanjutan proyek jalan A. Yani. Semenisasi jalan Pasar Tj. Samak untuk memperlancar mobilisasi, dan yang tak kalah penting fasilitas pemadam kebakaran menimbang sebagian besar rumah masyarakat terbuat dari kayu yang jika terbakat amat sulit dipadamkan secara manual, terakhir solusi atas banjir bulanan diwilayah Desa Tj. Samak.
Setelah mendengakan aspirasi masyarakat secara seksama Bupati Meranti, mencoba memberikan solusi atas masalah itu, untuk kasus pertama yakni pemekaran Desa Tj. Samak diakui Bupati, secara informasl ia sangat mendukung usulan maapsyarakat itu, namun untuk melakukan pemekaran Desa tidak bisa serta merta tapi harus memenuhi syarat administrasi yang telah diatur undang-undang.
“Secara informaal saya sangat mendukung aspirasi masyarakat terkait pemekaran Desa Tj. Samak,” ujar Bupati.
Bahkan Bupati langsung meminta dinas terkait untuk membentuk tim khusus percepatan pemekaran Desa Tj. Samak tersebut. Apalagi menurut Bupati dengan semakin banyaknya Desa di Meranti akan memperbesar bantuan dana dari Pemerintah Pusat, seperti diketahui tiap tahun Pemerintah Pusat akan membantu dana Desa sebesar 1 Miliar Perdesa.
Sementara itu dari penjelasan Kepala Dinas PMD Drs. Ikhwani, memaparkan dari hasil laporan masyarakat berdasarkan jumlah penduduk dan KK untuk pemekaran Desa Tj. Samak sudah memenuhi syarat. Namun semuanya masih perlu pembuktian formal yang diuji oleh Dinas Pendaftaran Penduduk Meranti.
“Jika memang jumlah penduduk sidah terpenuhi silahkan diajukan untuk dilakukan uji dokumen di Distarduk karena yang menjadi indikator utama adalah jumlah penduduk,” jelas Ikhwani.
Kemudian untuk masalah kelanjutan pembangunan jalan diwilayah terluar Kabupataen Meranti itu diakui Bupati, Pemkab. Meranti sangat komit namun pembangunan menggunakan dana APBD Kabuaten terhalang aturan.
“Setelah kita pelajari dokumennya jalan di Kec. Rangsang ini masuk dalam wilayah Provinsi, dan kemarin kita juga telah mengusulkan untuk dibangun namun belum direalisasikan, tapi kedepan dengan dipimpin Gubernur Riau baru yang juga pernah menjabat Plt. Bupati Meranti kita harapkan pembangunan jalan bisa dilanjutkan,” ucap Bupati.
“Inikan gerbang Provinsi Riau jadi sudah selayaknya Pemrov membangunnya,” ucapnya lagi.
Untuk masalah fasilitas pemadam kebakaran, dikatakan Camat Rangsang Drs. Tunjiarto sudah tidak ada masalah karena pihaknya sudah menyediakan 2 alat Hidran.
Terakhir, untuk mengatasi banjir bulanan diwilayah Tj. Samak terutama disekitar pasar, menurut Bupati Irwan tak ada cara lain selain memindahkan pasar karena yang namanya pasang tiap tahun akan semakin tinggi akibat pencairan es global diwilayah kutup utara.
“Namun untuk solusi jangka pendek kita akan carikan solusi terbaik,” pungkas Bupati mengakhiri. (***)