RENGAT (auranews.id)- Pemilik rumah yang dijadikan sebagai tempat usaha penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga ilegal, telah mengancam akan membunuh wartawan yang mempublikasikan kasus mafia BBM yang meresahkan masyarakat.
Ancaman tersebut dialami wartawan Riau antara.co yang bertugas di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Ancaman dilakukan seseorang yang menggunakan panggilan telepon dengan nomor 08228364xxxx, Sabtu (24/11/2018) sekira pukul 20.17 wib.
Penelepon gelap itu dengan suara lantang dan tinggi menyatakan,
“Ngapa kamu foto-foto rumah saya. Besok kita jumpa di kantor polisi buat surat perjanjian, kalau tidak kau yang mati atau aku yang mati, aku bunuh kau!”.
Ketika wartawan Riau antara.co bertanya siapa ini (si penelpon-red)? Sang penelepon menjawab.
“Kau tidak perlu tahu siapa aku, besok kita jumpa dan kau tahu gak rumah siapa yang kau foto itu, P***** (kata kotor-red) kau!” seraya menutup pembicaraan.
Ancaman atau teror melalui telepon seluler ini diduga buntut dari berita sebelumnya, berjudul “Penampungan BBM Ilegal di Lirik Tak Tersentuh Hukum”.
Menanggapi ancaman ini, Rahmad, pemimpin redaksi (pemred) media itu menegaskan akan melaporkan sang peneror kepada pihak yang berwajib, sebab ini sudah masuk dalam pengancaman terhadap nyawa orang.
“Kita akan laporkan ancaman ini, agar pemilik nomor misterius itu bisa dilacak dan pelakunya bisa terungkap,” tegasnya.
Ditegaskannya juga bahwa, dirinya tidak mau terjadi apa-apa atau keselamatan kepada anggotanya dilapangan dalam menjalankan kegiatan jurnalistik, tutupnya. (Man)