PEKANBARU (auranews.id) – Legislator Riau dari Fraksi PKB, Abdul Wahid mengakui kalau pihaknya tidak mau disalahkan seandainya nanti pekerjaan dua fly over, simpang SKA dan simpang pasar pagi arengka tidak selesai sesuai target yaitu Desember 2018 ini.
Fungsi pengawasan sudah dilakukan, bahkan sampai melakukan pengecekan ke tempat pembelian bahan.
“Secara berkala terus dilakukan sidak oleh Komisi IV ke lokasi. Belum lagi pantauan secara pribadi, kalau saya tiap minggu terus melihat pekerjaan,” tuturnya.
Bahkan pemanggilan OPD terkait dalam rapat kerja evaluasi. Bahkan telah pula dilakukan kunjungan ke Bekasi mengecek kepastian pembuatan bahan pekerjaan,” sebutnya.
Diakui juga, pihaknya dari awal juga sudah mewanti-wanti pekerjaan yang dilakukan untuk digesa agar bisa selesai tepat waktu.
Pasalnya, kata dia dari awal sudah terlambat dalam memulai pekerjaan. “Seharusya awal tahun, tapi kenyataannya baru dimulai pada bulan Mei. Belum lagi bahan pebrikasi brikes yang dijadwalkan datang bulan November ini, kenyataan belum datang,” bebernya.
“Tidak ada jalan lain, OPD terkait tidak boleh tidur lagi. Waktu tersisa hanya tinggal 1,5 bulan lagi, harus dikejar hingga rampung akhir tahun ini yang baru sekitar 60-an persen,” pungkasnya.
“Kalau tidak, proyek ini akan jadi proyek mangkrak yang baru bisa dikerjakan tahun 2020. Karena 2019 tidak bisa dianggarkan harus diputus kontrak dan diaudit dulu,” sebut Ketua DPW PKB Riau ini.
Sumber : mediacenter.riau.go.id