RENGAT(auranews.id) – Banjir yang melanda berbagai daerah di Kabupaten Indragiri Hulu (lnhu) dalam sepekan terakhir selain mengakibatkan liburnya beberapa sekolah juga mengakibatkan terendamnya puluhan hektar lahan pertanian.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan (Disnakkan) lnhu, Paino, SP melalui Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura, Syahrizal SP, MM, Rabu (7/11/2018) membenarkan hal tersebut.
Ditemui diruang kerjanya Syahrizal menjelaskan bahwa ada puluhan hektare lahan pertanian di tiga kecamatan yang terkena banjir, sebagian diantaranya terancam Puso (Gagal Panen).
“Tiga Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Peranap, Batang Peranap dan Rakit Kulim,” katanya.
Di Kecamatan Peranap dampak banjir tersebut terdapat di tiga lokasi yaitu Kelurahan Peranap, Desa Katipo Pura dan Desa Setako Raya.
“Di Kelurahan Peranap terkena seluas seluas 16 hektare padi sawah banjir, 8 Hektare diantaranya dinyatakan puso, di desa Katipo Pura terkena 5 Hektar, sedangkan di Desa Setako Raya terkena 1 hektar Kacang panjang (puso), timun 3 hektar (puso) dan cabe 0,75 hektar (puso),” terangnya.
Sementara itu, untuk Kecamatan Batang Peranap dampak banjir terjadi di Desa Selunak yang mencakupi 5 (lima) komoditi yaitu padi sawah, jagung, kacang panjang, timun dan cabe.
“Untuk padi sawah di desa Selunak terkena 8 hektar tapi dinyatakan tidak puso, jagung 1,5 hektar (puso), timun 1 hektar (puso), dan cabe 0,75 hektare (puso),” sambungnya.
Selanjutnya, untuk kecamatan Rakit Kulim terjadi di desa Kelayang berupa 27 Hektar padi sawah (tidak puso), kacang panjang 1 hektar (puso), dan timun 0,5 Hektar (puso).
Sementara itu untuk sebelas Kecamatan lain, banjir belum berdampak terhadap lahan pertanian, dirinya berharap agar banjir tidak semakin meningkat sehingga tidak semakin berdampak terhadap lahan pertanian. (Man)