MERANTI (auranews.id) – Dengan semakin banyaknya produk turunan yang dihasilkan dari bahan pokok Sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti, Pemerintah Daerah merasa optimis produk berbahan sagu yang selama ini dipromosikan dapat mengangkat Sagu Kepulauan Meranti menjadi lebih mendunia.
Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, Yulian Norwis, dalam sambutannya saat membuka Lomba Cita Rasa Minuman Berbahan Baku Sagu kerjasama Darma Wanita Kepulauan Meranti dengan Tim Pengabdian Bina Desa LPPM Universitas Riau, belum lama ini.
“Selama ini masyarakat baru mengenal olahan Sagu menjadi Mie, Kerupuk, Kue dan Tepung. Ternyata hasil perkebunan andalan Kepulauan Meranti ini juga dapat diolah menjadi Gula Cair yang dapat dijadikan bahan baku untuk membuat aneka minuman yang nikmat,” ujarnya.
Sekda mengatakan, pengembangan produk berbahan pokok Sagu lewat tangan-tangan pelaku UKM, memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya mendongkrak kesejahteraan masyarakat. “Harapan kami kerjasama Tim Bina Desa LPPM UNRI dengan Darma Wanita Kepulauan Meranti semakin baik lagi,” ucapnya.
Yulian Norwis juga berharap melalui Lomba Cita Rasa Minuman Berbahan Baku Gula Sagu dapat menumbuhkan inovasi dan kreatifitas masyarakat menciptakan berbagai produk makanan dan minuman hasil olahan Sagu, sehingga Sagu Kepulauan Meranti lebih dikenal baik Nasional maupun Internasional.
“Semoga dapat memberikan motivasi bagi Darma Wanita dan pelaku UKM dalam meningkatkan inovasi dan kreatifitas masyarakat dalam menciptakan berbagai menu makanan dari pengolahan Gula Cair Sagu,” harap Sekda lagi.
Menurutnya, Gula Cair hasil olahan Sagu dikenal sehat karena memiliki kadar glukosa rendah. Jika Gula Cair Sagu bisa diproduksi secara masal, maka akan dapat menekan biaya bahan baku industri makanan dan minuman di Indonesia, yang tentunya juga akan meningkatkan Added Value dari Sagu.
Jika itu bisa diwujudkan, kata Sekda, Pemkab Kepulauan Meranti akan mendukungnya dengan mengeluarkan himbauan, agar setiap industri makanan dan minuman yang ada di Meranti menggunakan Gula Cair Sagu yang tidak kalah nikmatnya dengan Gula Tebu.
“Semoga kedepan Sagu Kepulauan Meranti dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” pungkas Sekda Meranti.
Sementara itu, Ketua Tim Tenaga Bina Desa UNRI, Rosmita menjelaskan, selama ini Timnya telah melakukan berbagai penelitian untuk mengolah Sagu menjadi berbagai produk turunan, salah satunya Gula Cair Sagu.
Penelitian dipusatkan di Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, dengan melibatkan 25 orang ibu-ibu pengelola UKM. Bahkan berkat antusiasme yang tinggi jumlah peserta bertambah menjadi 50 orang.
Antusiasme yang tinggi dari masyarakat itu, menurut Rosmita merupakan awal yang baik bagi Timnya untuk lebih bersemangat dalam mengembangkan potensi Sagu Meranti. Bukan saja dalam menciptakan makanan dan minuman berbahan dasar Sagu, tapi juga akan mengupayakan pengemasan dan pemasaran produk olahan Sagu keluar daerah.
“Kedepan kita akan coba perbaiki kemasan produk, marketingnya, tampilan produk, rasa produk dan lainnya, sehingga dapat menjadi Brand Produk yang bisa dipasarkan secara global,” jelasnya.
Dosen Universitas Riau itu juga berharap dukungan penuh dari Pemerintah Daerah, baik dalam hal pendanaan maupun regulasi dalam mengembangkan potensi Sagu di Meranti, salah satunya dengan menghimbau berbagai pihak menggunakan produk olahan Sagu diberbagai acara Pemda dan kesempatan.
Hadir pada acara itu Sekretaris Darma Wanita Kepulauan Meranti, Hartati, Kepala Dinas Kesehatan Meranti, dr. Ruswita, Ketua MUI Meranti, Mustafa, Sekretaris Dinas Perkebunan Meranti, Agustia Widodo, Tim Kerja Darma Wanita Persatuan serta para pelaku UKM dan lainnya.
Sumber : mediacenter.riau.go.id