BANGKINANG KOTA(AuraNews) – Memasuki hari kedua Pelatihan Teknologi Pesawat Tanpa Awak (UAV)/Drone untuk Pemetaan, Pengelolaan dan Pemantauan Sumberdaya Alam yang ditaja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kampar bekerjasama dengan World Resources Indonesia (WRI) dan UPT Geospasial Universitas Papua (UNIPA) melakukan praktek lapangan (praktek misi terbang) di tiga lokasi berbeda, Rabu (3/10/2018).
Lokasi pertama praktek misi terbang untuk pemetaan di kawasan Hutan Adat Kenegarian Rumbio, Desa Rumbio, Kecamatan Kampar. Lokasi kedua pemetaan di kawasan Hutan Lindung (Hutan Adat) Imbo Putui Desa Petapahan Kecamatan Tapung. Lokasi ketiga kawasan perkantoran Bupati Kampar di Kecamatan Bangkinang Kota.
Sebanyak 40 orang peserta dengan menggunakan satu unit bus dan beberapa kendaraan roda empat lainnya berangkat pagi dari Hotel Bangkinang Baru, jalan D.I Pandjaitan, Bangkinang Kota, menuju kawasan hutan Adat Kenegarian Rumbio.
Dengan menurunkan dua unit Drone, masing-masing peserta mencoba pengambilan foto udara untuk pemetaan wilayah. Masing-masing peserta melakukan misi terbang 5-15 menit.
Praktek lapangan ini di bimbing langsung oleh Instruktur Zulfikar Mariyadi dan dibantu staf dari UPT Geospasial Unipa. Praktek lapangan ini juga dihadiri oleh Regional Manager WRI Indonesia Rakhmat Hidayat dan staf.
Menjelang siang, peserta kembali ke hotel untuk makan siang dan sholat Zuhur. Setelah sholat, rombongan melanjutkan praktek ke Hutan Adat Imbo Putui Petapahan yang berjarak 30 KM dari Kota Bangkinang. Sama seperti di Rumbio, di Petapahan peserta juga secara bergiliran melakukan praktek misi terbang. Menjelang sore praktek dilanjutkan dikawasan perkantoran Bupati Kampar.
Instruktur pelatihan Zulfikar Mariyadi kepada wartawan menyampaikan bahwa pelatihan pertama yang peserta paling banyak dan paling antusias.
“Kemudian yang paling penting lagi dalam pelatihan ini bisa flight mapping di tiga lokasi dalam sehari dan bisa diselesaikan dengan jumlah pilot yang cukup banyak,” ujar Zulfikar.
Zulfikar berharap dengan adanya pelatihan ini, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bisa mengembangkan lebih baik penggunaan drone terutama untuk proses perencanaan.
“Kalau penggunaan drone dikembangkan akan lebih memudahkan pekerjaan,” ujarnya.
Sementara itu salah seorang peserta Williandri Amigo Rahmola, ST, MSi yang juga Kasubbid Perhubungan dan Kominfo Bappeda Kabupaten Kampar mengungkapkan bahwa setelah dua hari pelatihan ini, banyak ilmu pengetahuan tentang pengoperasian drone dan pemetaan.
“Kalau hari pertama peserta dilatih teori, hari kedua praktek lapangan dan hari terakhir nanti pengolahan data untuk dijadikan peta,” ujarnya.
Williandri juga melihat, para peserta bersemangat dan antusias mengikuti rangkaian materi.
“Mungkin karena ini ilmu baru bagi peserta dan manfaatnya banyak, maka peserta cukup antusias, apalagi peserta dilatih oleh instruktur yang berkompeten dibidangnya,” ujar Williandri. (***)