BANGKINANG KOTA(AuraNews) – Kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar terhadap putra-putri daerah yang berprestasi mendapat reaksi dari berbagai kalangan.
Peristiwa menyedihkan yang dialami Putra Desa Salo Timur yang sukses menjadi Komandan Kelompok (Danpok) Paskibraka Nasional di Istana Negara pada HUT RI ke 73 kemaren, mendapat perhatian khusus dari salah seorang pegiat hak-hak anak dan perempuan di Kabupaten Kampar, Hafis Tohar.
Hafis sapaan akrabnya, menilai, Pemkab Kampar tidak ada niat untuk memberikan penghargaan kepada putra-putri daerah yang berhasil mengharumkan nama daerah ditingkat nasional maupun internasional.
“Saya cukup perihatin atas kejadian ini. Danpok Paskibraka Nasional, Aditya Firdika tidak mendapat sambutan dan penghargaan dari pemerintah daerah saat mendarat di Bumi Melayu Riau ini,” kata Hafis Tohar saat dihubungi AuraNews, Senin pagi (27/8/2018).
Terkait spanduk yang beredar di Ibukota Kabupaten Kampar yang mengatakan Pemkab Kampar (Dispora) lagi tidur, Pria 43 tahun ini berbeda menanggapinya.
“Pemkab Kampar tidak tidur tapi pingsan,” kata Hafis Tohar.
Beginilah kondisi ril Pemkab Kampar saat ini.”Ini sudah jelas tidak menghargai anak yang berprestasi, bagaimana dengan nasib anak-anak yang tidak berprestasi ?sudah pastinya tidak mendapat perhatian dari pemda,” kata Hafis.
Menurut Hafis, Pemkab Kampar tidak seharusnya mengabaikan Adit yang sudah mengharumkan nama Kampar di Tingkat Nasional.”Sangat lucu, hanya untuk memberi penghormatan saja Pemkab Kampar sudah ‘tertidur’,” kesalnya.
Penghargaan terhadap hak anak itu salah satunya memberikan penghormatan terhadap anak khususnya yang berprestasi. Sebab, sebuah penghormatan dan penghargaan terhadap hak anak adalah sebuah hubungan harmonisasi antara anak dengan keluarga, anak dengan lingkungan dan hubungan anak dengan pemerintah daerah.
“Kedepan, kita berharap agar ada perbaikan kinerja dari pejabat-pejabat Kampar. Jangan terulang lagilah,” kata Hafis Tohar.(NDs)