SALO(AuraNews) – Berangkat tak di antar, pulang pun tak di jemput. Dihadapan ratusan warga Salo Timur Aditya mengutaran curahan isi hatinya yang sangat kecewa dengan sikap Pemerintah Kabupaten Kampar yang seolah tidur dan tidak peduli dengan Aditya Firdika anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Nasional pada upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 di Istana Negara.
Didepan ratusan warga dan disaksikan Kadis Dispora Kampar Aditya menangis meneteskan air matanya, saat bercerita terkait penyambutan kepulangannya di Bandara Sultan Syarif Kasim II yang jauh berbeda rekan seperjuangannya. Rekannya tersebut berasal dari Kabupaten Kuansing, dia disambut meriah dan dijemput oleh Pemerintah Kabupaten Kuansing. Berbeda dengan dirinya yang hanya di jemput oleh kedua orang tuanya, Kepala Desa Salo Timur dan beberapa orang warga Desa Salo Timur saja.
Kemudian Adit panggilan akrabnya menceritakan awal keberangkatannya ke Ibu Kota Jakarta. Dari kediamannya Desa Salo Timur berangkat menuju Provinsi Pekanbaru hanya diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil rental. Sesampai di Provinsi Adit disambut oleh Gubernur Riau. Adit mulai dikarantina di Ibu Kota Jakarta pada tanggal 25 Juli sampai 23 Agustus 2018.
“Saya berangkat dari Jakarta menuju Riau Pukul 08:30 dan tiba bandara Sultan Syarif Kasim II pukul 10:00. Disana saya di sambut pemprov Riau. Saya sampai ke Provinsi Riau di antar oleh Kemenpora Republik Indonesia. Namun yang membuat saya harukan ketika saudari rekan seperjuangan saya disambut meriah dan di jemput Dinas Dispora Kabupaten Kuansing. Saya sedih, saat rekan saya di sematkan selendang dan karangan bunga. Sedangkan saya tak ada yang menyambut. Kemudian saya pun ikut disematkan karangan bunga oleh Dispora Kuansing, tidak ada satu orangpun dari Dinas Kabupaten Kampar,” jelas Adit dengan suara terisak-isak, Kamis sore (23/08/2018).
Air mata ratusan warga Desa Salo Timur ikut bercucuran mendengar cerita pilu Adit. Mereka saling berteriak mengatakan semangat Adit, Kami bangga atas prestasimu.
Lebih lanjut Pemuda Kelahiran Desa Salo Timur berusia 17 tahun itu mengatakan bahwa dirinya tidak meminta apa-apa dari Pemkab, namun setidaknya Adit berharap Pemkab dapat hadir disaat dia Kembali ke Riau, Kampar.
“Saya tidak meminta apa-apa tapi setidaknya tolong hadir disaat saya kembali ke Riau. Tapi saya merasa senang dan bangga ketika sampai di Salo, saya disambut oleh masyarakat Salo Timur,” jelas Adit dengan penuh ketegaran.
Walaupun hatinya sedang kecewa Aditya tetap mengucapkan terimakasih atas kehadiran Kadis Dispora Kampar di kediamannya. “Terimakasih kepada Warga Desa Salo Timur sudah menyambut kepulangannya saya, terimakasih kasih Bapak Kepala Desa Salo Timur dan terimakasih Bapak Kadispora Kampar sudah menyempatkan hadir,” tutur Aditya Firdika.(wi)