BANGKINANG KOTA(auranews.id) – Minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar terhadap peningkatan pariwisata sangat disayangkan oleh masyarakat di Kecamatan XIII Koto Kampar. Pasalnya banyak wisata alam di Kampar hanya dikelolah oleh pihak swasta.
Hal itu diakui oleh Defrizal salah seorang tokoh muda asal Kecamatan XIII Koto Kampar, Kelurahan Batu Bersurat saat dijumpai wartawan di Bangkinang Kota, Selasa (24/7) sore.
Defrizal menyebutkan Kampar merupakan Kabupaten yang memiliki potensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui wisata alam, namun sangat disayangkan wisata alam yang ada di sekitar Kecamatan XIII Koto Kampar hanya dikelolah oleh pihak swasta.
“Daerah kita ini (XIII Koto Kampar_red) kaya dengan sumber daya alam, tetapi pemerintah kurang jeli mengelolahnya. Seperti tempat wisata yang ada di daerah kita ini hanya satu yang dikelolah oleh Pemda yaitu Candi Muara Takus, sementara tempat lain seperti Ulu Kasok, Puncak Kompe, Cubodak Hill, Tepian Mahligai, Bukit Kelok Indah, dan Puncak Tuah itu dikelolah oleh pihak swasta,” katanya.
Menurut bakal calon anggota DPRD Kampar dari Partai Gerindra nomor urut 6 itu, untuk tempat wisata di Kampar sangat jauh tertinggal dibanding dengan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), karena tempat wisata di Sumbar tertata rapi dan dikelolah oleh pemerintahnya, sehingga daerah tersebut bisa menghasilkan PAD dari tempat wisata.
“Kita minta kepada pemerintah untuk lebih meningkatkan anggaran pariwisata, karena tanpa adanya anggaran, Dinas Pariwisata tidak akan bisa mengelolahnya, seperti wisata alam Danau Rusa, sebenarnya tempat itu memiliki pemandangan yang begitu indah, dan jika dikelolah dengan baik saya yakin pengunjungnya akan membludak, dan juga pihak terkait jangan takut untuk mempublikasikan tempat wisata yang kita punya kepada media, karena melalui media orang tahu keindahhan alam yang kita miliki,” imbuhnya.(***)