KAMPAR(auranews.id) – Konflik Lahan perkebunan antara warga desa Pulau Birandang Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar – Riau dengan PT Surya Palma Sejahtera (SPS) kembali memanas. Konflik sempat viral di media sosial.
Guna mengantisipasi membesarkan persoalan, Pemda Kampar memediasi persoalan itu. Mediasi dilaksanakan di aula kantor Camat Kampar, Senin (23/7/2018).
Hadir dalam acara, Kapolres Kampar AKBP Andri Ananda Yudhistira, Anggota DPRD Kampar, Suhermi Hasan, Kepala dinas perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan Kampar, H Bustan, Camat Kampar, Kholis Pebriyasmi, Kapolsek Tambang, Handono S, Kepala Desa Pulau Birandang, Dalisman, Ninik Mamak, perwakilan PT SPS dan masyarakat desa Pulau Birandang.
Dalam acara Mediasi disepakati sengketa lahan perkebunan diselesaikan secara musyawarah/mufakat.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kampar, H Bustan dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa Pemda Kampar mengedepankan azas musyawarah dan mufakat dalam penyelesaian masalah.
“Untuk itu, Pemda Kampar akan membentuk tim penyelesaian masalah yang melibatkan Ninik Mamak, masyarakat dan pihak perusahaan,” ucap Bustan.
Guna mempermudah penyelesaian, H Bustan meminta kepada masyarakat dan pihak perusahaan untuk mengumpulkan dokumen dokumen atau bukti atas kepemilikan lahan.
“Tolong dokumen atau bukti kepemilikan lahan diserahkan pada kami agar dapat diteliti dan dipelajari, sebelum tim turun kelapangan,” ujarnya.
Anggota DPRD Kampar, Suharmi Hasan dalam kesempatan itu menyampaikan dukungannya terhadap program Bupati Kampar mendatangkan investor di Kabupaten Kampar.
“Kita tidak mengharapkan pihak perusahaan tidak nyaman dalam menanamkan investasi di Kampar, namun demikian dalam persoalan lahan masyarakat hendaknya jangan dirugikan,” ucapnya.
“Kita berharap sengketa lahan ini secepatnya terselesaikan,” sambung Suharmi.
Ia mendesak Pemda Kampar untuk segera menyelesaikan hingga tuntas persoalan tersebut.
Sementara itu, tokoh pemuda Desa Pulau Birandang, Rahmat meminta agar aparat keamanan yang berjaga diareal kebun segera dipulangkan.
Menurutnya, warga Desa Pulau Birandang merasa tidak nyaman dan ketakutan atas keberadaan aparat keamanan yang membawa senjata laras panjang.(SY)