SIMALUNGUN (auranews.id) – Kakan SAR Medan, Budiawan dalam wawancara dengan wartawan Waspada di Posko Utama SAR Gabungan di Dermaga Tigaras membantah Basarnas telah menemukan posisi KM Sinar Bangun yang karam di Perairan Tiga Ras, Senin (25/6).
“Yang mengatakan (ditemukan) itu siapa, posko ini tidak pernah menyatakan posisi Sinar Bangun ditemukan, tolong semua pihak jangan bikin masyarakat resah, sedih, banyak hoax-hoax ini saya tidak peduli, posko ini belum menyatakan apapun, tolong berikan pencerahan kepada masyarakat, sampaikan berita yang benar,” kata Budiawan dengan nada dan mimik yang terlihat marah.
Menurut Budiawan, berita yang menyatakan kapal dan korban ditemukan tapi ternyata tidak benar dapat membuat keluarga korban resah. Dia berharap supaya masyarakat dan media hanya mengutip informasi resmi dari Basarnas, bukan dari pihak lain.
Meski demikian, Budiawan mengaku Tim SAR Gabungan memang menemukan terindikasi dua objek di bawah air. Cuma dia meminta agar tidak dikembangkan bahwa objek ini adalah KM Sinar Bangun. Intinya pungkas Budiawan, tidak usah berandai-andai, tetapi silakan tunggu info resmi dari posko SAR Gabungan.
“Jadi jangan terima info-info dari luar, yang resmi dan benar adanya di posko ini,” tegas Budiawan.
Bantahan temuan KM Sinar Bangun dipertegas lagi oleh Deputy Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Brigjen TNI Nugroho Budi W. Menurut Nugroho, KM Sinar Bangun belum ditemukan, hanya terindikasi dua objek yang ada di dasar danau saat alat multibeam and side-scan sonar berjalan di atasnya.
“Belum ditemukan, kita kan baru terindikasi, kita lewat di atasnya, kita scan, jadi terlihat di monitor komputer ada objek, tetapi kita belum yakin sepenuhnya,” kata Nugroho. Disinggung mengenai teknis pengangkatan objek tersebut, Nugroho menjelaskan masih belum ada rencana karena mereka masih memastikan apakah benda itu kapal atau bukan.
Sementara, keluarga korban, Parlindungan Sihotang, 38, resah dengan kabar bohong tersebut. Awalnya dia mengaku optimis dengan penemuan keluarganya, Manan Sitanggang, 25, Lusi Nurbayati Sitanggang, 20, dan Lucki Pratama, 18, namun setelah dicek langsung ke posko utama SAR di Dermaga Tigaras, ternyata harapannya pupus karena berita itu adalah hoax.
“Semalam katanya ada titik teranglah, sudah ditemukanlah, tinggal mengangkatlah, holan hata do hape, lak so terida, holan kapalna do mirdong-mirdong nai, holan pahabisson minyak (rupanya cuma cakap cakap aja, mana ada terlihat, yang nampak cuma kapal lalu lalu lalang),” kata Parlindungan.
Dalam kesempatan itu Parlindungan berharap dan berdoa supaya kapal dan seluruh korban segera ditemukan Tim SAR. Bagi pihak tidak bertanggungjawab yang ikut menyebarkan hoax, Parlindungan meminta supaya segera menghentikannya.
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BPPN), Nugroho Budi W menegaskan Tim SAR Gabungan hanya menemukan indikasi objek bawah air, bukan KM Sinar Bangun.
Sumber: waspadalah.com