BANGKINANG KOTA (auranews.id) – Pelajar di Kampar diingatkan berjuang dan belajar untuk meraih cita-cita setinggi mungkin. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kampar, Santoso Spd, MPd saat peringatan Hari Pendidikan Nasional, Rabu (2/4/2018).
Santoso mengingatkan para pelajar untuk terus belajar dengan keras dan tidak mudah menyerah, sebab pada dasarnya hari pendidikan tidak terlepas dari belajar dan belajar.
Menurutnya, Pendidikan di Kampar perlunya perubahan karakter dengan Gerakan nasional membaca buku, dengan seringnya membaca diharapkan minat baca para pelajar bisa meningkatkan mutu pendidikan di Kampar.
Dimana mutu pendidikan di Kampar saat ini, sesuai pernyataan Bupati Kampar, angka mutu pendidikan Kampar se-Indonesia sangat tidak baik.
Ada beberapa faktor saat ini yang menyebabkan mutu Pendidikan di Kampar peringkat nasionalnya buruk.
“Salah satu hal yang harus diperbaiki gurunya, sebab saat ini hanya ada sekitar 60% guru di Kampar yang berkategori kompeten, guru tersebut di uji kompetensinya atau UKG,” ungkap Santoso.
Ditambahkannya, penghambatan pendidikan di Kampar juga tak lepas dari infrastruktur sarana dan prasarana sekolah, dimana saat ini masih banyak sekolah yang belum memiliki sarana dan Prasarana yang menunjang.
Padahal, Kampar memiliki para pelajar-pelajar yang pintar, akan tetapi permasalahan pendidikan di Kampar ini sangat banyak, banyak faktor yang menyebabkan peringkat pendidikan Kampar di Indonesia masih sangat rendah.
Semoga dengan peringatan Hardiknas ini, mutu pendidikan Kampar menjadi lebih baik, konsep belajar yang di galakkan di sekolah-sekolah bisa berjalan baik dan lancar.
Sedangkan mengenai gaji guru honor di Kampar, Santoso mengatakan, saat ini kita mengakui nilai gajinya sangat miris, Pemkab Kampar hanya bisa membantu melalui APBD Kampar dan dana BOS.
“Saat ini kita sedang berupaya untuk memperjuangkan nasib guru bantu atau honorer saat ini, hanya saja mengenai status pengangkatan menjadi PNS kebijakkannya di pemerintah pusat,” tutur Santoso.
(Fauzi)